SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Indonesia kini masuk dalam 5 besar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di Asia Tenggara (ASEAN). Berdasarkan data terbaru, 11,2% orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas, setara dengan 21,6 juta jiwa. Angka ini naik drastis dibanding tahun 2002 yang hanya 10 juta orang.
Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati posisi ke-5 berdasarkan prevalensi (persentase dari total populasi), namun berada di posisi ke-2 berdasarkan jumlah orang obesitas secara absolut—hanya terpaut tipis dari Thailand (22 juta jiwa).
Peringkat Obesitas di ASEAN (Berdasarkan Persentase):
- Thailand – 28,4%
- Brunei – 15,1%
- Singapura – 14,0%
- Malaysia – 13,4%
- Indonesia – 11,2%
- Filipina – 10,6%
- Kamboja – 10,5%
- Laos – 9,3%
- Myanmar – 9,2%
- Vietnam – 7,3%
Berdasarkan Jumlah Orang (Juta Orang Dewasa):
- Thailand – 22 juta
- Indonesia – 21,6 juta
- Filipina – 9,4 juta
- Vietnam – 5,7 juta
- Myanmar – 3,9 juta
- Malaysia – 3,5 juta
- Kamboja – 1,7 juta
- Laos – 1,1 juta
- Singapura – 0,8 juta
- Brunei – 0,1 juta
Obesitas dan Masalah Gizi: Dua Kutub Satu Krisis
Para ahli menyebut obesitas kini berdampingan dengan masalah stunting (kerdil) dan anemia, yang menunjukkan krisis gizi tersembunyi di masyarakat. Artinya, bukan karena terlalu banyak makan, tetapi pola makan yang salah. Kalori tinggi mudah diakses, namun gizinya rendah.
“Makanan cepat saji, minuman manis, dan gaya hidup kurang gerak membuat masyarakat mengalami kelebihan berat badan, namun tetap kekurangan nutrisi penting,” ujar pakar gizi dari UI, Prof. Rani Nurul.
Pesan untuk Indonesia dan Dunia
Ledakan angka obesitas ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah, sekolah, dan keluarga. Perlu edukasi makanan sehat, pembatasan iklan junk food, dan promosi gaya hidup aktif. Tanpa intervensi nyata, generasi mendatang berisiko mengalami penyakit jantung, diabetes, bahkan kematian dini.
How This Affects the World (for Global Readers):
Indonesia, the 4th most populous country, is facing a nutrition paradox. While millions still face undernutrition, another growing segment suffers from obesity due to poor-quality diets. This reflects a broader trend in developing nations: cheap calories, but poor nutrition.
Global health agencies should note Indonesia’s rising obesity rates as a potential public health crisis that could strain its healthcare system in the next decade.
(Anton)