“Kami ingin dana hibah yang digunakan selama ini diaudit dan diselidiki. Apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak,” ujar Bambang Haryadi, Ketua Umum Dekopin, seusai pertemuan dengan BPK di Gedung BPK RI, Jakarta, Kamis (5/2/2025).
Fokus pada Transparansi dan Akuntabilitas
Menurut Bambang, audit ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi prosedur, tetapi juga untuk memastikan bahwa Dekopin dapat lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan asetnya. Ini juga menjadi acuan bagi pengurus Dekopin yang baru untuk menjalankan organisasi dengan lebih baik.
“Kami ingin menjalankan organisasi ini dengan mengacu pada pengelolaan yang sudah ada. Jika ada yang salah, tentu akan kami evaluasi,” tambah Bambang.
Dekopin juga berharap agar audit yang dilakukan dapat mencakup seluruh periode lalu, termasuk dana hibah yang sempat diterima dari pemerintah. Pasalnya, selama lima tahun terakhir, tidak ada proses audit terhadap hibah tersebut. Hal ini mendorong Dekopin untuk mengajukan audit investigasi untuk memastikan penggunaan dana tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BPK Siap Membantu
Wakil Ketua BPK, Budi Prijono, menyambut baik permintaan Dekopin. Ia mengatakan bahwa BPK akan memberikan dukungan penuh terkait audit ini, yang dinilai penting untuk kelancaran tugas-tugas Dekopin ke depan.
“Kami membuka ruang yang sebesar-besarnya untuk Dekopin, dan akan membantu dalam audit terkait aset maupun dana hibah yang selama ini menjadi perhatian,” kata Budi.
Budi juga menambahkan bahwa audit ini tidak hanya akan membantu Dekopin, tetapi juga memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana pengelolaan keuangan dan aset bisa lebih bersih dan transparan.
Tujuan Dekopin ke Depan
Dekopin yang baru saja diakui oleh Kementerian Hukum dan Kementerian Koperasi berharap audit ini bisa menjadi langkah awal dalam memperbaiki manajemen organisasi ke depan. Bambang menegaskan bahwa Dekopin harus selalu bertanggung jawab atas penggunaan dana negara.
“Setiap rupiah dari negara harus dipertanggungjawabkan. Kami tidak ingin ada kesalahan di masa lalu yang terulang,” ujar Bambang.
Dekopin berharap audit ini akan memberi pencerahan bagi pengurus yang baru untuk lebih berhati-hati dan transparan dalam pengelolaan dana dan aset organisasi.
Dengan adanya audit ini, Dekopin bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai organisasi yang bersih, profesional, dan dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya untuk memajukan koperasi di Indonesia.
(Anton)