SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, diperlukan adanya kerja sama antar pemangku kepentingan dalam mengakselerasi revitalisasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi. Sehingga, tenaga kerja yang dicetak melalui institusi pendidikan dapat sesuai dengan kebutuhan industri.
“Akselerasi revitalisasi perlu terus disinergikan, sehingga tidak hanya fokus pada peningkatan akses dan mutu. Percepatan revitalisasi juga harus membenahi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi, sehingga terus relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Festival Pelatihan Vokasi 2023 di Hall A, Jakarta International Expo (JIEXPO), Gedung Pusat Niaga Arena JIEXPO Kemayoran DKI Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Wapres menjelaskan, akselerasi pelatihan vokasi harus dapat dipastikan terselenggara secara konsisten dalam institusi pendidikan. Untuk mempersiapkan tenaga kerja dalam negeri terserap di pasar kerja. Dengan memegang teguh prinsip inovasi dan kreasi dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi agar dapat menjangkau segala kalangan, serta sesuai dengan kebutuhan industri.
Kemudian, diibutuhkan adanya optimalisasi terhadap kebijakan pelatihan vokasi, seperti akses pelatihan keterampilan, infrastruktur, dan penguatan sinergi pelatihan vokasi dan industri.
“Pastikan adanya akselerasi pelatihan vokasi secara konsisten, guna menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, tidak hanya untuk diserap oleh pasar kerja, tetapi juga untuk mendorong lahirnya wirausaha,” tutur Wapres.
Secara khusus, Wapres meminta agar kebijakan dalam mendorong pencarian kerja dengan cepat dapat diprioritaskan, serta pentingnya penguatan dan transformasi bagi keterampilan tenaga kerja.
“Prioritaskan kebijakan untuk mendorong fasilitasi pencarian kerja secara cepat, sehingga dapat mempertemukan kompetensi para pencari kerja yang sesuai dengan kebutuhan dari pemberi kerja,” pinta Wapres.
Lalu, Wapres juga menekankan pentingnya pelatihan kepada para pekerja untuk dapat terus mengikuti perkembangan teknologi dan dinamika di lapangan, sehingga kemampuan yang dimiliki para pekerja ini dapat terus terasah.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian pelatihan kembali untuk memastikan pekerja memiliki keahlian yang dibutuhkan seiring dengan perubahan atau perkembangan tuntutan pekerjaan,” pungkas Wapres. (Akhirudin)




















































