SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sejumlah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut (TNI AL) dikerahkan untuk membongkar pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di Kabupaten Tangerang, Banten. Operasi ini melibatkan tim elit seperti Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), Komando Pasukan Katak (Kopaska), serta Marinir, yang turun langsung ke lokasi untuk menyelidiki dan mengeksekusi pembongkaran.
Brigjen (Mar) Harry Indarto, Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal III) Jakarta, menyampaikan bahwa pelibatan Dislambair bertujuan untuk menilai kondisi bawah laut, termasuk kedalaman dan usia patok-patok bambu yang menjadi struktur pagar laut tersebut.
“Kita perlu mengetahui kedalaman patok-patok yang tertanam dan sudah berapa lama keberadaannya. Berdasarkan informasi itu, kita bisa menentukan langkah selanjutnya,” ujar Brigjen Harry kepada wartawan di lokasi pembongkaran.
Pasukan Khusus dan Armada yang Dikerahkan
Selain personel elit, TNI AL juga mengerahkan sejumlah kapal pendukung operasi ini. Kapal yang digunakan meliputi:
Tugboat,
Kapal searider,
Satuan Kapal Patroli (Satrol).
Namun, Brigjen Harry menuturkan bahwa tugboat tidak dapat merapat ke lokasi pagar karena kedalaman laut di area tersebut terlalu dangkal. Meski demikian, tugboat tetap disiagakan di sekitar lokasi untuk mendukung kegiatan pencabutan pagar laut.
Asal Usul Pagar Laut Misterius
Pagar laut sepanjang 30 kilometer ini dibuat dari patok-patok bambu yang tertanam di dasar laut. Hingga kini, asal usulnya masih menjadi misteri. Operasi TNI AL bertujuan untuk membongkar struktur ini sekaligus mencari tahu siapa pihak yang memasangnya dan untuk tujuan apa.
Kejadian ini menjadi perhatian karena potensi dampaknya terhadap ekosistem laut, jalur pelayaran, dan aktivitas nelayan di sekitar kawasan Tangerang. Selain itu, penemuan pagar laut ini memunculkan spekulasi tentang kemungkinan adanya upaya ilegal atau tindakan yang melanggar hukum di wilayah tersebut.
TNI AL terus mengembangkan penyelidikan dengan memanfaatkan keahlian pasukan khusus dan teknologi kapal patroli untuk mengurai misteri ini. “Kami akan menyelesaikan ini dengan langkah yang sesuai agar tidak mengganggu kepentingan masyarakat sekitar,” tegas Brigjen Harry.
(Anton)