SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Apakah Anda seorang “pejuang alergi” dalam dunia kesehatan? Para pejuang alergi dapat kembali beraktifitas lebih cepat tanpa rasa khawatir dengan obat pereda alergi yang bekerja dalam waktu 20 hingga 40 menit saja.
Seperti diketahui alergi merupakan suatu perubahan reaksi atau respon perubahan tubuh yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat asing pemicu alergi. Zat-zat asing tersebut disebut dengan alergen. Kekebalan tubuh atau antibodi menyerang apapun yang menurutnya dapat membahayakan tubuh, termasuk alergen. Namun reaksinya kadang berlebihan dan malah menimbulkan hal-hal kurang nyaman bagi penderitanya.
Berikut ini penjelasan dari Prof. Dr.dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI tentang alergi. Alergi, menurut dokter Iris Rengganis, memiliki beberapa cara alergen yang masuk ke dalam tubuh, yaitu lewat inhalan (saluran nafas), ingestan (saluran cerna), injektan (suntikan) dan kontak langsung dengan kulit. Respon pada alergi bisa berbeda-beda, tergantung dari sumber alergen dan bagaimana cara alergen itu masuk ke dalam tubuh.
Reaksi alergen yang umum dijumpai, tambahnya, bisa berupa alergi kulit seperti urtikaria atau biduran, dan alergi pernafasan berupa rinitis alergi.
“Di Indonesia, angka kejadian alergi berkisar antara 20 hingga 64 persen. Laporan Omnibus Survey yang dilakukan Nelson di tahun 2005 mencatat gejala alergi yang umum dijumpai berupa alergi kulit dan rinitis alergi yang mencapai 24 persen. Insiden dermatitis atopi di Indonesia pada angka 23,67 persen. Urtikaria dan rinitis merupakan penyakit atopik yang sering muncul, dengan riwayat keluarga atopik sebesar 60,79 persen,” kata Iris Rengganis, dalam sebuah jumpa pers, di Jakarta, (6/10-2022).
Profesor Iris menambahkan, gejala atau reaksi alergi memiliki tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari yang umum sampai yang parah (anafilaksis). Reaksi umum alergi bisa berupa bersin dan hidung gatal, berair atau tersumbat (rintis alergi), mata gatal, merah, berair (konjungtivitis), sesak nafas dan batuk, ruam merah yang menonjol dan gatal, bibir, lidah, mata atau wajah bengkak, sakit perut, merasa sakit, muntah atau diare, kulit kering, merah dan pecah-pecah.
“Salah satu cara melihat tingkat keparahan alergi bisa menggunakan SCORAD (Score of atopic dermatitis), suatu indeks yang bisa menilai derajat keparahan inflamasi Dermatitis Atopik dengan menilai luas luka, tanda inflamasi (eritama, indurasi, ekskoriasi, papul, likenifikasi), keluhan gatal dan gangguan tidur,” jelasnya.
Menurutnya, komplikasi dari alergi tentu beragam tergantung dari bentuk reaksinya. Rinitis alergi jika tidak diobati dapat menyebabkan sinusitis, otis nedia, polip nasal, apnea. Asmas bronkial dapat berkomplikasi menjadi pneumotoraks, emfusema subkutan. Dematitis atopik bisa berkomplikasi menjadi infeksi sekunder yanh disebabkan oleh Staphylococcus, eksim herpetikum, dermatitus kontak sekunder (karena antibiotik), dermatitus tangan (melalui kontak yang berlebihan dengan air). Komplikasi atopik yang terjadi pada mata yaitu kerakonjungtivitus atopik, keratoconus dan katarak atopik.
“Berikutnya, meskipun jarang terjadi, alergi dapat menyebabkan reaksi yang sangat parah, yang disebut anafilaksis atau syok anafilaksis yang dapat mengancam jiwa. Hal ini bisa menyebabkan gagal nafas akut dan dalam beberapa kasus yang parah ditemukan edema larig akut, bronkospasme, hipotensi, sianosis dan syok,” ujar Iris.
Oleh sebab itu, menurutnya, manajemen alergi yang tepat sejak dini sangat dibutuhkan. Salah satu bentuknya, dapat dilakukan sendiri yaitu dengan mengubah gaya hidup, seperti menggunakan filter udara dan menghindari alergen. Namun yang lebih penting adalah pemilihan obat yang tepat sehingga penderitanya dapat meredakan gejalanya dengan lebih cepat dan kembali produktif tanpa gangguan. Perawatan alergi mencakup obat seperti saat alergi terjadi dan saat merasa gejala alergi untuk mencegah reaksi berlebihan. Salah satu jenis anti-histamin yaitu incidal-OD dari Bayer.
Ketika dikonfirmasi, apa itu obat incidal-OD? Menurut Dr. Gunawan Purdianto, MA, Manager dan Medical Expert dari PT Bayer Indonesia menjelaskan bahwa obat tersebut salah satu anti histamin yang bisa digunakan untuk semua jenis alergi, baik alergi yang bersifat sering (daily) atau alergi musiman (seasonal). Salah satu keunggulan Incidal-OD adalah kecepatan mula kerja obat yang bisa dicapai dalam 20 hingga 40 menit saja. Maksudnya, penderita akan merasakan redanya alergi setelah 20 hingga 40 menit mengkonsumsi Incidal-OD. Dengan demikian, penderita alergi bisa langsung kembaki aktif dan produktif dalam kegiatan mereka kembali,” tandas Gunawan Purdianto.
Dikatakanga lebih lanjut, Incidal-OD bekerja dengan menghambat pengeluaran senyawa histamin sehingga gejala-gejala alergi dapat ditekan. OD sendiri merupakan kependekan dari Once Daily, yang berarti obat ini cukup diminum sekali dalam sehari untuk meredakan alergi, sehingga lebih memudahkan penderita alergi untuk kembali produktif. Selain itu Incidal-OD hampir tidak ada risiko interaksi dengan obat-obat lain. (Aji)