SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Fenomena bulan purnama super atau Supermoon kembali menyapa langit Indonesia pada Selasa (7/10/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa puncak Supermoon terjadi pada pukul 10.47 WIB, dengan jarak antara Bumi dan Bulan mencapai 361.458 kilometer.
Supermoon kali ini akan tampak lebih besar dan lebih terang dibandingkan purnama biasa. Hal itu karena posisi Bulan berada sekitar 10 persen lebih dekat dari jarak rata-rata, yakni pada titik perigee—titik terdekat orbit Bulan terhadap Bumi.
Bulan Purnama Terdekat dan Terang
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa Supermoon merupakan peristiwa ketika Bulan mencapai fase purnama di saat bersamaan dengan posisi terdekatnya dari Bumi.
“Dampaknya, pasang maksimum (gabungan efek gravitasi Bulan dan Matahari) menjadi lebih tinggi dari saat purnama umumnya,” jelas Thomas, Selasa (7/10/2025).
Thomas menambahkan, fenomena Supermoon dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, asalkan kondisi langit cerah. Ia juga mengungkapkan bahwa Supermoon 2025 akan terjadi tiga kali, yakni pada 7 Oktober, 5 November, dan 4 Desember 2025.
BMKG: Waspadai Banjir Rob Akibat Supermoon
BMKG mengingatkan masyarakat pesisir untuk waspada terhadap potensi banjir rob (banjir pesisir) yang bisa terjadi akibat kenaikan tinggi air laut maksimum selama fenomena Supermoon berlangsung.
Dalam keterangan resminya tertanggal 30 September 2025, BMKG menyebutkan bahwa periode potensi banjir pesisir berlangsung antara 5–16 Oktober 2025, tergantung wilayah.
Beberapa daerah yang perlu mewaspadai potensi banjir rob antara lain:
- Pesisir Sumatera Utara dan Sumatera Barat
- Kepulauan Bangka Belitung
- Pesisir Banten dan DKI Jakarta
- Pesisir Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
- Pesisir Bali, NTB, dan NTT
- Pesisir Kalimantan Utara, Timur, Selatan, dan Tengah
- Pesisir Sulawesi Utara
- Pesisir Maluku
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, potensi banjir rob diperkirakan terjadi pada 9–14 Oktober 2025, terutama di kawasan:
- Kamal Muara
- Kapuk Muara
- Pluit
- Ancol
- Marunda
- Cilincing
- Tanjung Priok
- Kalibaru
- Muara Angke, Penjaringan
“Potensi banjir pesisir ini dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan, permukiman pesisir, tambak garam, dan perikanan darat,” tulis BMKG dalam keterangannya.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca maritim dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pasang maksimum air laut selama periode Supermoon berlangsung.
Fenomena Supermoon: Fakta Singkat
- Waktu puncak: 7 Oktober 2025 pukul 10.47 WIB
- Jarak Bumi–Bulan: 361.458 km
- Ukuran dan kecerahan: Sekitar 10% lebih besar dan lebih terang dari purnama biasa
- Supermoon berikutnya: 5 November dan 4 Desember 2025
- Dampak: Potensi pasang tinggi dan banjir rob di pesisir
(Anton)