SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wacana menjadikan Kota Solo sebagai “daerah istimewa” bikin geger jagat politik tanah air. Tapi, nggak semua langsung setuju, lho. Salah satunya adalah Ahmad Doli Kurnia, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
Waktu ditanya soal usulan ini, dia langsung kasih kode keras: “Saya skeptis, ya. Harus hati-hati,” katanya tegas dari Senayan.
Kok Bisa Skeptis?
Menurut Doli, keistimewaan bukan barang sembarangan. Sampai hari ini, cuma Yogyakarta yang punya status super spesial itu — dan itu juga karena sejarah panjang dan berdarah-darah. Bukan karena vibes-nya beda atau kota kelahiran pejabat tertentu.
“Selama ini tidak dikenal adanya daerah istimewa di tingkat kabupaten atau kota,” — Ahmad Doli
Pertanyaan Besar: Emangnya Kenapa Solo Harus Istimewa?
Doli nggak asal nyinyir, dia nanya balik dengan sangat filosofis: “Alasannya apa? Punya latar belakang apa?”
Jangan-jangan nanti kalau Solo dikasih label istimewa, daerah lain ikut-ikutan minta juga:
🔹 “Garut mau jadi Daerah Beraroma Dodol”
🔹 “Pontianak jadi Daerah Istimewa Kuliner Sambal”
Lama-lama, semua minta gelar, negara bisa kehabisan stempel, bestie!
“Kalau Solo dapat, nanti daerah lain bisa ikut minta juga,” — Ahmad Doli
Keistimewaan Bukan Cuma Label
Lebih lanjut, Doli nembak langsung pertanyaan yang bikin merenung:
“Apakah ada masalah selama ini dengan tidak adanya penambahan istilah itu?” — Ahmad Doli
Kalau selama ini baik-baik aja, ngapain juga ganti status, ya kan?
Jangan-jangan cuma biar terdengar fancy pas bikin bio medsos.
Tapi Yah… Itu Hak Warga Negara
Di akhir, Doli ngasih reminder kalau ngajuin usulan itu sah-sah aja. Tapi… pemerintah jangan gampang baper dan asal acc.
“Itu hak konstitusi. Tapi pemerintah perlu hati-hati,” — Ahmad Doli
Solo boleh aja punya mimpi jadi istimewa, tapi prosesnya harus jelas, logis, dan jangan bikin daerah lain jadi ikut-ikutan pengen “dianugerahi” sesuatu. Ini negara, bukan ajang Miss Universe.
Mau kubu pro atau kontra, yang penting: istimewa itu nggak bisa dicetak massal! 😎
(Anton)