SUARAINDONEWS.COM, Washington – Senator AS Dick Durbin menjadi orang pertama di parlemen Amerika Serikat yang mendukung gencatan senjata untuk mengakhiri permusuhan di Gaza.
Namun, Durbin mensyaratkan agar Hamas terlebih dahulu membebaskan lebih dari 200 sandera yang mereka bawa ke daerah kantong tersebut setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober lalu.
Durbin, anggota Partai Demokrat dari Illinois yang telah menjabat selama lebih dari 25 tahun di badan legislatif federal, menjawab pertanyaan CNN tentang apakah gencatan senjata diperlukan di Gaza.
“Saya kira memang demikian, setidaknya dalam konteks jika kedua pihak setuju. Misalnya, pembebasan mereka yang diculik harus menjadi bagian dari (gencatan senjata) ini — pembebasan segera. Itu harus menjadi langkah awal,” katanya.
“Upaya ini harus dilakukan untuk memulai perundingan antara Israel dan Palestina. Mari kita akui: (konflik) ini telah berlangsung selama beberapa dekade. Apapun alasan awalnya, (konflik) ini sekarang telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi. Kita perlu memiliki sebuah resolusi di Timur Tengah yang memberikan sejumlah harapan untuk masa depan,” tambahnya.
Durbin mengaku belum menyampaikan posisinya itu kepada Presiden AS Joe Biden.
Biden dengan tegas menolak seruan gencatan senjata, tetapi secara pribadi mendukung “jeda” kemanusiaan skala kecil, yang akan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dan memfasilitasi evakuasi orang-orang yang ingin melarikan diri dari kekerasan.
Pernyataan itu disampaikan Biden saat kampanye di Minnesota, AS pada Rabu (1/11). Pada saat itu, seorang pengunjuk rasa menginterupsi pidato Biden dan mendesaknya untuk menyerukan gencatan senjata segera dalam perang Israel-Hamas.
“Sebagai seorang rabi, saya ingin Anda menyerukan gencatan senjata sekarang juga,” kata dia berteriak, yang diidentifikasi sebagai Rabi Jessica Rosenberg.
Biden menanggapinya dengan mengatakan, “Saya pikir kita perlu jeda. Jeda berarti memberikan waktu untuk membebaskan para sandera.”
“Saya adalah orang yang meyakinkan Bibi (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu) untuk menyerukan gencatan senjata agar para tahanan bisa keluar,” ucap Biden.
“Saya adalah orang yang berbicara dengan (Presiden Mesir Abdel Fattal El) Sisi untuk meyakinkan dia agar membuka pintu (perbatasan Rafah),” tambahnya.
Para pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas.
Sumber: Anadolu