SUARAINDONEWS.COM, Papua – Risma yang tercatat sebagai Menteri Sosial RI menemukan sejumlah kendala pencairan bantuan sosial (bansos) saat melakukan inspeksi mendadak di Bank Himbara BRI Unit Doyo, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (14/1/2022). Penerima manfaat harus mengaktivasi rekening untuk pencairan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk menerima bantuan.
“Kalau masih aktivasi, enggak keburu. Saya minta tunai, serahkan ‘tunai, ini seluruh Indonesia, aneh kalau masih ada yang aktivasi,” ujar Mensos Risma melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/1/2022).
Selain itu, ditemukan penerima manfaat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan nasabah lama. Bantuan sejak 2020 hingga 2021, ternyata belum pernah diambil, namun saldonya terpotong.
Penerima manfaat tersebut mengaku tidak tahu jika dirinya mendapat bantuan yang nilai totalnya sekitar Rp7,2 juta. Sehingga, dia tidak bisa mencairkan total bantuan secara utuh.
Mensos Risma menemukan penerima bantuan BPNT tahap 4 yang seharusnya menerima sekitar Rp800 ribu, namun tidak bisa mencairkan karena saldo kosong.
“Ini aneh, padahal BNI kota baik-baik saja,” ujar Mensos.
Atas temuan tersebut, Mensos Risma meminta investigasi dari tim Kementerian Sosial, pihak Bank Himbara serta Kepolisian untuk menemukan asal muasal bantuan yang terpotong tersebut.
Sebelumnya, Mensos Risma telah menyalurkan santunan sejumlah Rp15 juta bagi masing-masing ahli waris korban meninggal dunia, akibat terseret banjir di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Selasa (11/1/2022).
Selain menyerahkan santunan, Mensos juga menyalurkan bantuan logistik bencana dan bantuan berbentuk barang. Selama bencana banjir melanda Aceh Utara, jajaran Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp457,5 juta.
Bantuan ratusan juta rupiah tersebut berupa logistik Rp232,1 juta, bahan bantuan bentuk barang Rp195,3 juta, dan santunan ahli waris untuk dua jiwa masing-masing Rp15 juta. (Akhirudin).