SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota MPR RI Herman Khaeron mengatakan untuk menumbuhkan sektor ekonomi dan usaha, pemerintah dan masyarakat harus menyelesaikan masalah yang ada tidak boleh segmentasi.
Menurut Herman, semua usaha di masa pandemi mengalami goncangan. Meski demikian ada sektor yang masih bisa berjalan pada masa pendemi Covid-19 yakni sektor pangan, farmasi, dan kesehatan.
“Kalau mau menumbuhkan usaha dan perekonomian, pandemi Covid-19 harus bisa diatasi. Harus ada kerja yang komprehensif baik untuk mengatasi pandemi dan memulihkan UMKM maupun usaha yang besar,” ujar Herman dalam Diskusi Empat Pilar MPR bertema “Optimalisasi Pemberdayaan UMKM di Tengah Pandemi” di Media Center, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Senin (31/8/2020).
Herman menegaskan faktor penurunan ekonomi dikatakan karena penurunan daya beli. Untuk mengatasi yang demikian maka perlu meningkatkan aktivitas dunia usaha dan sektor UMKM dan koperasi merupakan pilar perekonomian bangsa.
“UMKM merupakan jangkar perekonomian. Sektor ini bukan menjadi sektor utama pertumbuhan ekonomi. Jumlah UMKM kita mencapai puluhan juta,” ujarnya seraya menyebut jumlah sektor UMKM yang mencapai 27 juta hingga 60 juta perlu terus diperbarui.
Dalam kesempatan sama, Rektor Universitas Paramadina Prof. Firmanzah PhD menegaskan UMKM memiliki peran sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi. Kontribusi terhadap PDB mencapai lebih dari 60 persen. “Sektor ini juga mampu menyerap banyak tenaga kerja, ” ujarnya.
Firmanzah mengatakan bahwa model perekonomian Indonesia berbeda dengan model perekonomian yang berkembang di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Di negara-negara itu, model perekonomiannnya adalah orientasi ekspor. “Sedang model perekonomian yang ada di Indonesia berupa perekonomian kerumunan, ” ujarnya.
Hendrawan Supratikno ( F-PDIP⁷ÝYdalam kesempatan itu memaparkan ada UMKM yang memiliki prospek yang berkembang baik. Ada pula UMKM yang pasarnya stagnan atau mandeg. Diakui masyarakat masuk dalam dunia UMKM sebab mereka tidak bisa masuk ke sektor formal.
“Menjadi karyawan pada perusahaan besar itu susah sehingga mereka akhirnya membuat usaha kecil dan menengah,” ujarnya.(AM)