SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, mengungkapkan sejumlah perhatian penting terkait pengelolaan PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) dalam kunjungan kerja spesifik di Makassar, Rabu (13/11/2024). Fokus utama yang disorot adalah efisiensi pemanfaatan aset negara, pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan lingkungan yang lebih ramah di sekitar kawasan industri.
“Kami mendengar langsung pemaparan dari Direksi PT KIMA terkait perkembangan BUMN ini dalam beberapa tahun terakhir dan rencana pengembangan kawasan industri di masa depan. Kami mendorong agar aset negara yang digunakan PT KIMA dapat dikelola lebih efisien dan menghasilkan profit yang optimal,” ujar Novita.
Menurut Novita, PT KIMA yang didukung oleh PT Danareksa sebagai investor utama, memiliki aset besar namun profit yang dihasilkan relatif kecil. “Dengan besarnya anggaran negara yang digunakan, sayangnya dividen yang diberikan kepada negara dan daerah masih minim. Ini menjadi perhatian utama kami agar PT KIMA lebih bijak mengelola potensi bisnisnya,” katanya.
Selain soal profit, Novita juga menyoroti pengelolaan limbah yang masih belum optimal, sehingga berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Ia mengusulkan PT KIMA untuk segera mengimplementasikan konsep Eco Green Industry yang lebih ramah lingkungan. “Pengelolaan limbah yang kurang baik ini mencemari lingkungan dan berdampak pada masyarakat. Kami berharap PT KIMA segera mengadopsi konsep ‘Eco Green Industry’ agar limbah industri dapat diolah lebih baik,” jelas Novita.
Dalam hal pemberdayaan masyarakat, Novita menyarankan PT KIMA untuk melibatkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di sekitar kawasan industri. Dengan melibatkan PKK, PT KIMA dapat menciptakan sirkular ekonomi yang membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama ibu-ibu yang memiliki anak. “Pemberdayaan ini bisa memberi dampak ekonomi langsung ke masyarakat sekitar dan juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Novita berharap agar sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat terus ditingkatkan. “Kawasan industri harus tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga ramah lingkungan dan memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat sekitar. Kami mendorong PT KIMA untuk lebih adaptif terhadap isu pencemaran lingkungan serta aktif dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata di Makassar,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah ini, PT KIMA diharapkan bisa menjadi kawasan industri yang lebih maju dan bermanfaat bagi semua pihak.
(Anton)