SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengandalkan sejumlah program unggulan untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pascaprogram vaksinasi nasional dimulai.
Menparekraf Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta (18/3) menjelaskan, ada beberapa program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai dari adaptasi teknologi hingga pengembangan desa wisata di tanah air.
Ia menjelaskan saat pandemi banyak bermunculan para pelaku parekraf yang beradaptasi dengan teknologi. Pemerintah melalui Bank Indonesia sudah meluncurkan QRIS sebagai platform pembayaran bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bersama dan juga penerapan Go Mandalika yaitu platform e-tourism di NTB.
“Saat pandemi seperti ini terdapat peluang terbuka yang berkaitan dengan teknologi dan ekonomi digital yang akan ditindaklanjuti sehingga semakin banyak pelaku parekraf yang beradaptasi yang mengaplikasikan ekonomi digital,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan, pengembangan desa wisata yang menjadi salah satu program unggulan Kemenparekraf diharapkan menjadi lokomotif penggerak untuk pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Program unggulan kita, yang diharapkan bisa menyentuh masyarakat di seluruh nusantara yaitu pengembangan 244 desa wisata yang kita targetkan hingga 2024 menjadi desa wisata mandiri, saya melihat desa wisata ini membangkitkan satu pariwisata di era baru,” ujarnya.
Menparekraf memgimbau secara tegas jika sektor parekraf bukan bagian dari masalah tetapi, pariwisata dan ekonomi kreatif adalah solusi sebagai sektor untuk memulihkan perekonomian di Tanah Air.
“Kita hadirkan Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) sebagai pedoman dan bagian dari komitmen, bahwa kita adalah bagian dari solusi dan secara tegas saya sampaikan selama kita mau melakukan protokol kesehatan, meningkatkan disiplin, tahapan-tahapan ini bisa dimulai tahun ini,” ujarnya.
Terkait penyelenggaraan event, Menparekraf juga sudah berkoordinasi dengan Satgas, Kepolisian, Pemda, hingga stakeholder lain. Jika penyelenggaraan event sudah dapat dilaksanakan namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Menparekraf Sandiaga Uno juga menjelaskan, terkait visa jangka panjang atau long term visa, pihaknya sedang berkoordinasi dengan K/L terkait seperti Kemenlu, Kemenkumham, dan lainya. Saat ini, sedang dalam tahap finalisasi, second home visa diharapkan dapat meningkatkan kualitas pariwisata dari sisi lama kunjungan dan jumlah pengeluaran yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat.
“Apalagi, saat ini terdapat potensi 1 miliar warga dunia yang berusia 60 tahun ke atas dengan pendapatan lebih dari 1,5 triliun dolar AS,” ujarnya. Dan rencana pembukaan pintu perbatasan bagi wisatawan mancanegara, sesuai target yang ditetapkan Presiden Jokowi untuk Bali akan dibuka pada Juni-Juli 2021.
Disamping itu rencana kebijakan visa jangka panjang juga sejalan dengan persiapan pemerintah menerapkan kebijakan travel bubble dan ASEAN Travel Corridor. Beberapa pintu kedatangan yang disiapkan adalah Bali, Batam, dan Bintan. Kami berharap rencana pembukaan pintu wisatawan asing dengan kerja sama tertentu ini segera rampung karena menerapkan prinsip resiprosity atau timbal balik, katanya.(Bambang S/Kemenparekraf