SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Masyarakat Indonesia disarankan meningkatkan kepedulian terhadap kanker prostat dan gangguan seksual pada pria. Data Globocan tahun 2020 melaporkan, penyakit kanker prostat yang dialami pria, apabila tidak ditangani dengan baik mengakibatkan kecacatan dan kematian.
Meskipun demikian, Dr.dr.Irfan Wahyudi, Sp.U(K), Ketua KSM Urologi RSCM FKUI menyatakan, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada saat stadium dini, ternyata memiliki harapan hidup selama 10 tahun mencapai angka di atas 90 persen.
Menurut Irfan, deteksi dini kanker prostat ketika masih terbatas pada prostat, memberikan prognosis yang lebih baik bagi pasien. Sayangnya, di Indonesia, deteksi dini kanker prostat belum mencapai tingkat optimal. Banyak pasien datang ke dokter dalam stadium lanjut, terutama karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan pentingnya pemeriksaan dini.
“Ini menjadi masalah serius terutama di antara mereka yang memiliki risiko tinggi, seperti yang memiliki riwayat kanker prostat dalam keluarga. Jika kanker prostat dapat dideteksi pada tahap awal, peluang kesembuhannya akan lebih tinggi,” papar dokter Irfan Wahyudi, pada acara pembukaan Relaunching Prostate Centre and Men’s Health and Couple’s Well-being RSCM Kencana, di Jakarta, Jum’at (22/09/2023).
Harapannya, dengan adanya relaunching dari kedua centre ini, para pasien dengan gangguan kesehatan di bidang Urologi baik di bidang kanker prostat maupun di bidang kesehatan seksual dapat ditangani dengan lebih cepat dan dilakukan penanganan secara holistik dan mumpun.
“Di Indonesia kanker Prostat menempati urutan ke-5 kasus kanker terbanyak pada pasien laki-laki dengan angka kejadian sebesar 11,6 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 7,7 per 100.000 pria,” ujar Irfan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Prostate Cancer Awareness Month 2023, Prof.dr.Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), FIRCS,Ph.D, mengatakan, kanker prostat stadiuma awal hampir selalu tanpa gejala.
Kecurigaan akan meningkat dengan gejala lain seperti nyeri tulang, fraktur patologis ataupun penekanan sumsum tulang. Untuk itu, dianjurkan pemeriksaan PSA (Pemeriksaan Antigen Spesifik Prostat) usia 50 tahun, sedangkan yang mempunyai riwayat keluarga dianjurkan untuk pemeriksaan PSA lebih awal yaitu 45 tahun.
Pemeriksaan utama dalam menegakkan kanker prostat adalah anamnesis perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, PSA serum serta ultrasonografi transrectal/trabsabdominal. Diagonisis pasti-12 didapatkan dari hasil biopsi prostat atau specimen operasi.
“Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo memiliki Pusat Layanan Prostat Terpadu (Prostate dan Uro Oncology Centre) yang memajukan sistem layanan satu pintu dan teknologi robotik pertama di Indonesia,” ujarnya.
Para pasien yang datang ke centre ini lanjutnya, perlu mengirimkan data klinis yang sudah memiliki gambaran awal pasien. Hal ini akan mempercepat layanan, penentuan tindakan serta mengurangi kunjungan pengambilan sampel kanker prostat dan memperpendek waktu pengerjaan. Selain itu, Prostate Uroocology Centre menawarkan sejumlah layanan unggulan, seperti teknik minimal invasif dengan laparoskopi.
Kanker prostat adalah jenis kanker yang tumbuh dalam kelenjar prostat pada pria, yang berperan dalam pembentukan cairan ejakulasi, dan biasanya menunjukkan gejala kesulitan buang air kecil.
Penyebab kanker prostat belum sepenuhnya terungkap. Proses perkembangan kanker prostat dimulai ketika sel-sel dalam kelenjar prostat mengalami perubahan pada DNA mereka. DNA ini berfungsi sebagai panduan yang memberi instruksi kepada sel tentang apa yang harus dilakukan. Perubahan ini mengakibatkan sel-sel normal. Sel-sel normal ini terus hidup, sementara sel-sel norma lainnya mati. Akumulasi sel-sel abnormal ini akhirnya membentuk tumor yang dapat terus tumbuh dan menyerang jaringan di sekitarnya. Pada tahap tertentu, beberapa sel abnormal dapat menyebar ke bagian tubuh lain dalam proses yang disebut metastasis.
Kanker prostat mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Kanker prostat yang lebih lanjut dapat menyebabkan tanda dan gejala antara lain: kesulitan buang air kecil, kekuatan menurun dalam aliran pancaran urin, darah dalam urin, darah di air mani, sakit tulang, berat badan menurun tanpa sebab, dan disfungsi ereksi. (Ahmad Djunaedi)