SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pengamat pariwisata dari Universitas Andalas Sari Lenggogeni menyatakan kontestasi politik di Indonesia tidak akan mengganggu kunjungan wisatawan.
“Terkait Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 ini merupakan tahun politik. Ini kontestasi politik tidak akan mengganggu (kunjungan wisatawan),” ujar Sari saat dihubungi di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Ia juga menilai kontestasi politik di Indonesia selama ini berjalan demokratis dan tidak terlalu signifikan seperti konflik pada 1998 lalu.
Sari menilai kegiatan pemilu di Indonesia memiliki risiko kecil dan tidak terlalu signifikan mengganggu kegiatan wisatawan. Dirinya menilai isu geopolitik global justru yang patut diperhatikan.
“Risiko seperti demonstrasi atau political rights seperti itu dengan politik di Indonesia saat ini dianggap tidak terlalu signifikan ya, kecuali isu-isu terkait dengan terorisme justru saat ini justru menjadi menarik adalah isu dengan konflik di Gaza,” katanya pula.
Konflik di Gaza, menurutnya, justru menyebabkan pergeseran perubahan peta wisatawan dalam memilih destinasi wisata termasuk wisatawan Muslim.
Ia meyakini wisatawan Muslim bakal menarik diri dan menjauhi kawasan konflik, sehingga dalam hal ini Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di Indonesia bakal diuntungkan.
Potensi ini pun bakal diyakini bakal menarik kunjungan wisatawan Muslim dari berbagai belahan dunia termasuk negara tetangga, Malaysia.
“Kalau kita lihat kunjungan wisman terbesar adalah Malaysia disusul Australia, dan dilihat kondisi Malaysia, negara Muslim akan lebih cenderung memilih tempat yang merasa ada keterikatan dengan sesama Muslim,” ujarnya pula.
KPU menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Pemungutan suara Pemilu Legislatif 2024 dilakukan serentak dengan Pilpres 2024 pada tanggal 14 Februari 2024. (ANT/Akhirudin)