SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menyerukan pentingnya terus menyempurnakan pelaksanaan Pemilu agar semakin bebas, jujur, dan adil untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Dalam Sidang Bersama DPR-DPD yang berlangsung pada Jumat ini, ia menegaskan bahwa Pemilu 2024 memberikan banyak pelajaran berharga yang harus dijadikan bahan introspeksi.
“Dalam Pemilu, seharusnya rakyatlah yang jadi pemenang: menang karena dapat menjalankan hak kedaulatannya secara bebas, jujur, dan adil. Sehingga berlaku adagium ‘Suara rakyat adalah suara Tuhan’ (Vox Populi, Vox Dei),” ujar Puan dalam pidatonya di Gedung Nusantara, Jumat (16/8/2024).
Puan juga mengingatkan bahwa pada bulan November mendatang, Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sebagai lanjutan dari agenda demokrasi tahun 2024. Pilkada ini akan mencakup pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di 37 provinsi serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di 508 kabupaten/kota.
Legislator Dapil Jawa Timur V ini berharap agar pengalaman Pemilu 2024 bisa dijadikan evaluasi untuk memperbaiki proses demokrasi ke depan. Menurutnya, semua pihak harus memiliki komitmen yang sama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Kita semua berkomitmen, bahwa segala peristiwa yang terjadi dalam pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden serentak pada bulan Februari 2024 yang lalu, baik yang manis, maupun yang pahit apalagi getir, untuk menjadi bahan introspeksi dan pelajaran penuh hikmah,” jelas Puan.
Puan menambahkan bahwa segala hal baik dari Pemilu sebelumnya harus dipertahankan, sementara yang masih kurang baik, terutama yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, harus diperbaiki.
“Yang sudah baik mari kita pertahankan, dan yang masih kurang baik, terutama yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi tentu harus kita perbaiki,” tambahnya.
Puan juga menekankan bahwa berdemokrasi bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang membangun peradaban bangsa yang bermartabat.
“Berdemokrasi bukan sekadar untuk memilih orang per orang untuk menjadi pemimpin melalui sebuah pemilu, tetapi berdemokrasi adalah bagaimana membangun sebuah peradaban bangsa yang bermartabat,” tandasnya.
Sidang Bersama DPR-DPD RI kali ini turut dihadiri oleh para Duta Besar dan Kepala Perwakilan Negara Sahabat serta Ketua Umum Partai Politik. Sidang ini menjadi sidang terakhir bagi DPR-DPD periode 2019-2024. (RF)