SUARAINDONEWS.COM, Kalimantan – Seiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur dan penguatan ragam sosial budaya, pemerintah terus memastikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Ibu Kota Nusantara (IKN) tak ketinggalan.
Seperti Dana desa untuk 843 desa di Kalimantan Timur, Program Bimbingan perkawinan dan keluarga, Penurunan angka stunting, Pengarusutamaan gender, Perlindungan anak dan pencegahan perkawinan anak.
Kemudian Pemenuhan hak perempuan; Konseling dan pembinaan remaja dan pemuda, Program Sembako bagi 97 ribu KPM, Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Program Bantuan Kearifan Lokal, dan lebih dari 65 ribu Program Keluarga Harapan (PKH).
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat berdialog dengan pemuka masyarakat di Titik Nol Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Jika ditotal, triliunan rupiah dicairkan guna peningkatan kualitas SDM di IKN, sebuah bukti SDM tak ditinggalkan dan IKN tak melulu tentang pembangunan infrastruktur,” kata Menko Muhadjir melalui keterangan resmi, Kamis (2/11/2023).
Lanjutnya, untuk pelibatan penduduk lokal pada pembangunan, tercatat 2000 orang dari total sekitar 9.976 tenaga kerja yang mengerjakan proyek infrastruktur di IKN adalah warga lokal. Beragam program pelatihan kepada penduduk lokal juga dijalankan.
Seperti pembuatan kue, menjahit, barista, sablon, hingga operator alat berat semacam eskavator dan dump truck. Tak hanya pada sektor-sektor padat karya, peningkatan kapasitas masyarakat terhadap transformasi digital juga ditingkatkan.
Antara lain pengelolaan keuangan secara digital dan pengembangan produk yang memanfaatkan platform digital. Pada sektor ekonomi dan bisnis, pemerintah mendorong penambahan wirausaha mapan.
Selain itu usaha yang inovatif dan berkelanjutan dengan melaksanakan kebijakan New PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) sebagai bentuk pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan secara komprehensif dan terpadu.
“Transformasi dan peradaban baru akan mengisi Ibukota negeri. Kita harapkan, yang lama akan terus mewarnai, dan yang baru tetap berkomitmen menjaga tradisi,” tutup Menko Muhadjir. (Akhirudin)