SUARAINDONEWS.COM, Batam – Saat meninjau Pembangunan Pusat Data Nasional, di Batam, Kepulauan Riau, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan bahwa Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) oleh pemerintah diharapkan bisa mendorong konsumsi data masyarakat per kapita, seiring potensi ekonomi digital Indonesia yang bertumbuh pesat.
Menurut Menteri Johnny, saat ini keberadaan data memiliki nilai strategis, seiring perubahan gaya hidup yang membuat konsumsi data melonjak, sehingga mendorong tumbuhnya investasi pembangunan pusat data.
Potensi investasi dan konsumsi data di Indonesia ini memerlukan pengelolaan data lebih baik melalui infrastrukur memadai seperti PDN yang akan di bangun di empat lokasi yakni di Kawasan Deltamas Industrial Estate (Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat), Nongsa Digital Park (Batam, Kepulauan Riau), Ibu Kota Negara baru (Kalimantan Timur), serta di Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Jumat (24/6/2022).
“Kita harapkan konsumsi data per kapita di Indonesia akan semakin meningkat dengan pemerintah membangun pusat data akan memberikan dorongan pada sektor privat juga segera membangun pusat data,” katanya.
Ia pun optimistis, pertumbuhan konsumsi data ini bisa mendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Kondisi ini juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya investasi pusat data di Indonesia, terutama dari pihak swasta.
“Perkiraan prognosis ekonomi digital Indonesia tahun 2025 sekitar US$124 milliar, sedangkan tahun 2030 diprediksi mencapai US$315 milliar. Itu merupakan 42 persen dari proyeksi digital ekonomi ASEAN, sehingga kita membutuhkan banyak pusat data,” katanya.
Keberadaan data center yang dibangun di empat lokasi tersebut diharapkan dapat menghubungkan antarwilayah layanan pemerintah, yang koneksinya akan ditopang dengan jaringan backbone kabel serat optik Palapa Ring.
Kawasan Batam dipilih sebagai lokasi PDN karena sudah tersedia jaringan fiber optik yang dapat menghubungkan Batam dengan kawasan Barat Indonesia. Jabotabek dipilih menjadi lokasi PDN karena dekat dengan pusat pemerintahan saat ini dan pusat bisnis Indonesia.
Balikpapan (Ibukota Negara Baru di Kalimantan Timur) dipilih sebagai lokasi PDN dalam rangka melayani pusat pemerintahan baru.
Sedangkan Labuan Bajo dipilih sebagai lokasi PDN karena merupakan lokasi penggelaran fiber optic di wilayah Selatan untuk menghubungkan Indonesia bagian Barat dengan Timur.
“Jadi dari Jakarta (Jawa) dihubungkan ke Bali-Nusa tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur-Maluku Tenggara dan Timika (Papua). Di sana juga dibangun pusat data yang keempat,” imbuhnya.
Pembangunan Pusat Data Nasional di Batam akan dibiayai oleh Pemerintah Republik Korea. Kemudian dan dokumen pembiayaannya (financial agreement) sedang dibicarakan antara EDCF dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Acara ini turut dihadiri Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel A. Pangerapan; Sekretaris Ditjen Aptika, Slamet Santoso; Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Bambang Dwi Anggono; Direktur NDP, Michael Wiluan; Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad; Sekretaris Daerah Kepri, Adi Prihantara; Kepala Kantor Wilayah BPN Kepulauan Riau, Nurhadi Putra; Country Director EDCF, Kim Jae Cheol; serta Deputy Country Director EDCF, Kim Eunsok.(Agung S)