SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyuarakan kekhawatirannya terhadap tantangan besar yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, terutama terkait bunga pinjaman yang masih tinggi. Menurut Novita, kondisi ini memberatkan UMKM untuk berkembang dan menjadi lebih mandiri.
Kolaborasi Eksekutif-Legislatif untuk Mendukung UMKM
Novita menegaskan bahwa masalah ini butuh pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir, dengan melibatkan eksekutif dan legislatif. “Kolaborasi erat antara eksekutif dan legislatif sangat penting dalam melindungi UMKM agar mampu membangun ekonomi nasional dan pariwisata,” ujar Novita. Sebagai satu-satunya anggota DPR perempuan dari dapil Jawa Timur VII, ia ingin seluruh pihak bergotong royong dalam memajukan UMKM sebagai motor ekonomi Indonesia.
Peran Pemerintah Daerah dalam Edukasi Keuangan dan Digitalisasi UMKM
Novita mendorong agar pemerintah daerah serius mengembangkan program edukasi keuangan dan digitalisasi untuk UMKM. Baginya, program-program ini sangat penting untuk memperkuat manajemen keuangan dan meningkatkan keterampilan digital para pelaku UMKM. “Setiap daerah perlu memperkuat program inkubasi yang fokus pada manajemen keuangan dan digitalisasi. Dengan fokus pada dua hal ini, UMKM bisa lebih tangguh menghadapi tantangan ekonomi,” jelas Novita.
Harapan untuk Masa Depan UMKM yang Lebih Mandiri
Melalui program-program yang mendukung digitalisasi dan keuangan UMKM, Novita berharap para pelaku usaha kecil bisa menjadi lebih mandiri dan tahan banting. “Saya ingin UMKM kita lebih kuat, lebih adaptif, dan bisa berkontribusi besar untuk ekonomi nasional,” pungkasnya.
(Anton)