SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono mengajak seluruh masyarakat Indonesia jangan melupakan jati diri bangsa. Jati diri bangsa itu dinilai sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.
“Bung Karno telah mengatakan jika sebuah bangsa keluar dari jati diri, maka bangsa itu akan hancur. Nyatanya ucapan itu terjadi, terlihat ada sebuah negara yang hancur seperti Uni Soviet,” ucap Nono Sampono saat menjadi narasumber di Youtube DPD RI di Gedung DPD RI, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Nono mengatakan Uni Soviet hancur menjadi beberapa negara bukan diakibatkan oleh negara lain, tapi tatanan jati dirinya hancur. Uni Soviet saat itu tengah menjalankan reformasi, namun dia keluar dari tata nilai jati diri bangsanya.
“Ini gambaran yang menjadi catatan penting bagi kita. Untuk itu Bangsa Indonesia harus memberikan catatan selama 24 tahun reformasi berlangsung, apakah sudah mencapai hasilnya. Maka kita harus berhati-hati, Uni Soviet saja gagal dalam menerapkan reformasi, kita jangan sampai seperti ini. Apapun yang terjadi jangan sampai Indonesia merubah atau melupakan tatanan dasar bangsa khususnya Pancasila,” kata senator asal Maluku itu.
Ia menjelaskan bahwa MPR RI juga sudah membuat tujuh rekomendasi sejak periode yang lalu. Nono mengatakan salah satu dalam rekomendasi itu memang diperlukan Pokok-Pokok Haluan Negara.
“Era reformasi ini kita harus berhati-hati, kami sebagai anggota DPD RI dirasa perlu ‘koridor’ jangka panjang. Jangan mengurusi negara hanya lima atau sepuluh tahun saja. Maka pokok-pokok yang menjadi cita-cita bangsa berjalan terus siapa pun presidennya,” terang Nono.
Nono menjelaskan setiap generasi juga memiliki kewajiban sejarah untuk menerima tongkat estafet dari sebelumnya. Dimana generasi muda yang akan melanjutkan untuk mempertahankan NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945.
“Sementara yang lain melakukan penyesuaian dalam melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga ada peningkatan setiap generasi,” pungkasnya. (Agung S)