SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Inovasi membanggakan datang dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Seorang mahasiswa Desain Produk, Fadhil Ahmad Muzakki, sukses menciptakan motor listrik revolusioner bernama Scoutro — kendaraan serba guna yang dirancang khusus untuk patroli di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Way Kambas.
Motor listrik ini bukan sekadar hasil tugas akhir, tapi terobosan nyata anak bangsa dalam menjawab tantangan mobilitas ramah lingkungan di medan ekstrem. Scoutro hadir dengan desain futuristik, tenaga besar, dan kemampuan melintasi medan hutan tanpa suara bising maupun polusi.
Tenaga 5.000 Watt, Ngebut Senyap Tanpa Asap
Scoutro dibekali motor listrik tipe Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) berdaya 5 kW (setara 6,7 HP) dengan sistem penggerak ganda tanpa rantai (dual hub motor) di roda depan dan belakang.
Konfigurasi ini membuatnya lebih efisien, minim perawatan, dan senyap total — sangat ideal untuk operasi patroli hutan tanpa mengganggu satwa liar.
Dua baterai LiFePO₄ 72V 30Ah bisa dilepas-pasang dengan mudah dan mampu membawa Scoutro melaju sejauh 65 km dalam sekali pengisian. Kecepatan maksimumnya mencapai 95 km/jam, cukup bertenaga untuk melibas berbagai medan berat.
“Scoutro tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga dirancang supaya ringan, tangguh, dan bisa diandalkan petugas di lapangan,” ujar Fadhil Ahmad Muzakki seperti dikutip dari situs resmi ITB.
Ringan, Modular, dan Siap Tempur di Alam Liar
Rangka Scoutro terbuat dari pipa baja ringan agar kuat namun mudah diangkat jika terjebak di jalur sulit. Panel bodinya dicetak menggunakan teknologi 3D printing, menghadirkan tampilan agresif sekaligus futuristik.
Bobot totalnya di bawah 80 kg, dengan ground clearance 330 mm dan wheelbase 1.270 mm, membuatnya gesit di jalur hutan, bebatuan, atau jalan berlumpur.
Scoutro juga memiliki desain modular yang memungkinkan pemasangan rak belakang dan samping, kompresor udara bawaan, hingga dudukan parang atau senapan untuk kebutuhan patroli konservasi.
Dibuat Khusus untuk Way Kambas
Inovasi ini berawal dari riset lapangan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, di mana Fadhil menemukan kendala utama petugas patroli: kendaraan konvensional terlalu bising, boros bahan bakar, dan sulit menjangkau area liar.
Melalui pendekatan desain berkelanjutan, ia menggabungkan teknologi listrik dengan kebutuhan konservasi. Hasilnya, lahirlah Scoutro — motor listrik tangguh, senyap, dan hemat energi untuk melindungi hutan Indonesia.
ITB Bangga, Dunia Patroli Hutan Punya Wajah Baru
ITB menilai Scoutro sebagai contoh nyata penerapan desain produk berorientasi lingkungan dan sosial. Kini, Scoutro sedang dalam tahap penyempurnaan untuk diuji di berbagai kondisi sebelum dikembangkan menjadi unit produksi terbatas atau kerja sama dengan instansi kehutanan.
Inovasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia mampu menciptakan teknologi kelas dunia — bukan hanya di laboratorium, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan lapangan.
(Anton)