SUARAINDONEWS.COM, Papua – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau secara langsung penanganan korban bencana tanah longsor dan kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Ia menyampaikan upaya itu merupakan tindak lanjut dari bencana tanah longsor yang menimpa Distrik Anggruk dan Distrik Panggema, serta bencana kelaparan akibat dari gagal panen yang menimpa Distrik Amuma yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
“Saya sudah ke sana, penanganannya sudah bagus, baik yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi, dan juga bantuan-bantuan yang datang dari pusat,” kata Menko Muhadjir melalui keterangan resmi, Senin (13/11/2023).
Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah menetapkan “Status Tanggap Darurat Tanah Longsor” di Distrik Anggruk dan Distrik Panggema serta bencana kelaparan di Distrik Amuma selama 21 hari sejak 12 Oktober hingga 1 November 2023.
Dilaporkan lebih dari 14.000 penduduk terdampak bencana tersebut. Sedangkan, 22 penduduk meninggal dunia dengan rincian 11 orang dewasa dan 11 orang anak-anak sejak Februari hingga Oktober 2023 yang tersebar pada 13 kampung di Distrik Amuma.
Menko Muhadjir mengatakan korban yang terdampak bencana telah dibawa ke RS untuk ditangani lebih intensif. Selain itu upaya tindaklanjut pasca pengiriman bantuan juga akan dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Upaya jangka pendek akan dibangun lumbung sosial yang akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial. Sementara itu, BNPB akan menindaklanjuti tahap rehabilitasi dan rekontruksi rumah terdampak.
Sedangkan, upaya jangka panjang akan dilakukan dalam bentuk penyediaan varietas pangan dengan karakteristik lokal yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
Adaptasi teknologi tepat guna akan turut dilakukan dengan menggandeng perguruan tinggi untuk pengolahan bahan pangan agar dapat tahan lama sehingga masyarakat tidak bergantung pada masa panen.
“Harus ada solusi permanen, terutama untuk bencana kelaparan. Solusi permanen itu akan difokuskan untuk mengenalkan teknologi tepat guna disektor pertanian, namun tetap mempertahankan kearifan lokal,” kata Menko Muhadjir.
Pada kesempatan yang sama Menko Muhadjir juga langsung melakukan peninjauan di RS Kabupaten Yahukimo dan langsung berdialog serta menyerahkan bantuan obat-obatan.
Ia juga akan mendorong Kemenkes untuk meningkatkan status peningkatan RS di Kabupaten Yahukimo yang saat ini masih tergolong dalam tipe D. Menko Muhadjir juga meminta, satu-satunya RS di kabupaten tersebut harus dapat ditingkatkan, baik sarana maupun tenaga kesehatannya.
Melalui kolaborasi antara Kemenko PMK, Kementan, BNPB, Badan Pangan Nasional (BAPANAS), memberikan sejumlah paket bantuan kembali berupa bahan pangan, pakaian, obat-obatan, alat olahraga, serta dana siap pakai sejumlah Rp1 miliar untuk dukungan operasional. (Akhirudin)