SUARAINDONEWS.COM, Jakarta– Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro terus mendorong pemerintah daerah (pemda) agar meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
Hal ini, kata dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang hendak menggerakkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pesan itu disampaikan Suhajar saat membuka gelaran Indonesia Maju Expo & Forum 2022 bertajuk “Bangga, Cinta & Pakai Produk Indonesia” yang berlangsung secara daring dan luring dari Jakarta Convention Center, Kamis (26/5/2022).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mempromosiskan berbagai produk dalam negeri yang berlangsung dari 26 hingga 29 Mei 2022.
Suhajar menuturkan, belum lama ini Presiden Joko Widodo mengumpulkan berbagai pimpinan kementerian/lembaga termasuk kepala daerah terkait peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Suhajar menjelaskan, pemerintah Indonesia sebenarnya telah lama mendorong beragam produk dalam negeri agar menguasai pasar Indonesia.
“Sesungguhnya kita sudah cukup panjang waktu untuk terus menggesa bagaimana produk dalam negeri ini menjadi raja di negara kita sendiri, menjadi tuan di rumah sendiri,” tegas Suhajar.
Dukungan terhadap produk dalam negeri ini dibutuhkan, mengingat UMKM merupakan salah satu sektor yang terpukul akibat pandemi.
Apalagi, kata Suhajar, sektor UMKM merupakan lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja, sehingga memberi penghidupan kepada masyarakat.
Karena itu, lanjut Suhajar, untuk menggerakan sektor tersebut, Presiden telah mengarahkan minimal 40 persen anggaran Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) yang terdapat dalam Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dialokasikan untuk penggunaan produk dalam negeri. Ini merupakan bagian dari upaya memproteksi perekonomian Indonesia agar tetap tumbuh.
Oleh karenanya, tambah Suhajar, Sekretaris Daerah sebagai panitia anggaran dan pengontrol penggunaan keuangan daerah dapat mengalokasikan penggunaan produk dalam negeri.
Dia mencontohkan, penggunaan itu misalnya dalam menyediakan berbagai kebutuhan seperti konsumsi saat menggelar forum rapat.
“Waktu di rapat, Sekda harus mengontrol konsumsinya makan apa, harus membeli (dari) ibu-ibu yang (jualan produk dalam negeri untuk) menyiapkan snack-snack rapat tadi, bukan makanan lain, itu contoh-contoh nyata,” terang Suhajar.
Di lain sisi, Suhajar juga menekankan agar pemda dapat membantu para pelaku UMKM memasukkan produknya ke dalam sistem e-Katalog yang telah dibangun oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Baran/Jasa Pemerintah (LKPP).
Langkah ini perlu dilakukan agar produk UMKM dapat mudah diakses oleh pemerintah dalam memenuhi pengadaan barang dan jasa.
“Tugas Sekda, Pak Bupati perintahkan Pak Sekda, Pak Sekda silakan perintahkan asisten terkait agar (produk) UMKM-UMKM ini tayang di e-Katalog,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga mengajak para pihak BUMN seperti perbankan maupun pihak swasta dapat membantu para pelaku UMKM untuk mengemas produknya secara lebih menarik. Dengan demikian, produk tersebut mampu bersaing dengan berbagai produk lainnya.
“Sinergitas-sinergitas seperti inilah sesungguhnya yang diharapkan Pak Presiden (dan) Pak Menteri Dalam Negeri, sehingga seluruh kawan-kawan akan merasakan manfaatnya karena kebersamaan kita ini membangun UMKM kita dapat tumbuh berkembang dengan baik,” pungkas Suhajar.
Ekspor Indonesia maju
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) menggelar Indonesia Maju Expo & Forum 2022 bertajuk “Bangga, Cinta & Pakai Produk Indonesia” secara daring dan luring dari Jakarta Convention Center.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 26 hingga 29 Mei ini, memamerkan beragam produk dalam negeri dari lintas daerah, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan sejumlah pihak lainnya.
Dalam laporannya, Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Ditjen Pol & PUM La Ode Ahmad menuturkan, kegiatan tersebut merupakan kali kedua digelar oleh Ditjen Pol & PUM Kemendagri. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Kemendagri terhadap Industri Kecil Menengah (IKM) serta UMKM agar tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.
“Melalui kegiatan seperti ini diharapkan terjadinya ketahanan pasar, ketahahan produksi, ketahanan perdagangan, yang pada ahirnya bermuara pada menjaga terwujudnya ketahanan nasional di masa pandemi Covid-19,” ujar La Ode saat memberi laporan pada pembukaan gelaran tersebut, Kamis (26/5/2022).
La Ode menuturkan, Indonesia Maju Expo & Forum 2022 ini diikuti oleh unsur kementerian dan lembaga, pemerintah daerah (pemda), pelaku usaha IKM dan UMKM, perbankan nasional, perusahaan swasta nasional, serta pelaku industri kecil lainnya.
Selain memamerkan berbagai produk dalam negeri, kegiatan tersebut juga diisi oleh forum diskusi yang menghadirkan sejumlah pembicara. Pembicara itu seperti dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Perindustrian, pemda, perusahaan swasta nasional, organisasi masyarakat dan profesi, serta narasumber lainnya.
“Kiranya melalui kegiatan expo seperti ini dapat menjaga stabilitas dan kontraksi terhadap dampak ekonomi (akibat pandemi), dan upaya mendukung social safety net sebagaimana program-program pemerintah yang sudah dijalankan,” tandasnya.
Adapun kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro yang ditandai dengan membunyikan alat musik angklung.
Dalam pembukaan itu, Suhajar didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pol & PUM, Sekretaris Ditjen Pol & PUM, Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya, serta beberapa pihak terkait lainnya.
Usai membuka acara, Suhajar beserta jajarannya kemudian mengunjungi setiap stan pameran yang berisi berbagai produk dalam negeri. Suhajar sempat mencicipi beberapa produk pangan, dan berbelanja sejumlah produk yang dipamerkan dalam kesempatan tersebut. (wwa)