SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri peluncuran buku Jejak Bakti Untuk Negeri: Muhadjir Effendy di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis malam. Acara ini menjadi momentum penting untuk mengenang serta mengapresiasi kontribusi Muhadjir Effendy dalam memajukan Indonesia melalui berbagai jabatan yang pernah diembannya, termasuk sebagai Menko PMK.
Buku tersebut merangkum perjalanan karier dan dedikasi Muhadjir Effendy, yang selama bertahun-tahun aktif di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan. Dalam sambutannya, Muhadjir menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo, yang telah memberinya kebebasan dan ruang untuk berekspresi dan berkontribusi dalam membangun bangsa.
“Saya mengucapkan terima kasih terutama kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah memberikan ruang sangat luas dan bebas kepada saya untuk ikut serta membangun Indonesia. Mungkin saya hanya secuil dari sebongkah batu pualam yang sangat berharga dari misi besar Pak Jokowi,” ujar Muhadjir.
Muhadjir juga mengenang momen saat dirinya pertama kali dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjadi bagian dari kabinet pada periode pertama pemerintahan. Ia menceritakan bagaimana Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang menjemputnya dengan pertanyaan sederhana, “Punya jas tidak?” sebagai awal dari perjalanan panjangnya sebagai seorang menteri.
Selain memberikan sambutan, Muhadjir juga secara simbolis menandatangani bukunya dan memberikan salah satu eksemplar kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang turut hadir dalam acara tersebut. Peluncuran buku ini dihadiri oleh beberapa menteri dan pejabat penting lainnya, termasuk Mensesneg Pratikno, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto.
Peluncuran Enam Buku: Dedikasi dan Pemikiran Muhadjir Effendy
Acara peluncuran ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan enam buku karya Muhadjir Effendy yang menggambarkan kontribusi, pemikiran, dan perjalanan hidupnya. Enam buku tersebut adalah:
- Meretas Belenggu Kemiskinan: Kebijakan, Strategi, dan Program Percepatan
- Lima Tahun Capaian Kemenko PMK 2019-2024
- Bergerak Bersama Menuju Indonesia Emas
- Merawat Matahari: Biografi Aktivisme Muhadjir Effendy
-
Manusia Limited Edition: Mereka Bicara Tentang Muhadjir Effendy
- Sosok Membumi Muhadjir Effendy: Tutur dari Balik Lensa Jurnalistik
Buku-buku ini tidak hanya menggambarkan peran penting Muhadjir dalam pemerintahan, tetapi juga memaparkan pendekatan dan kontribusi strategis yang dilakukannya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor.
Pujian dari Rekan Menteri: Pratikno Sebagai Calon Pengganti
Acara ini juga diwarnai dengan momen spesial saat Mensesneg Pratikno memberikan kesan dan pesan tentang Muhadjir Effendy. Pratikno memuji Muhadjir sebagai sosok dengan jiwa seni yang tinggi, bahkan mengungkapkan keahliannya dalam bernyanyi. “Kalau nyanyi hebat banget. Bapak Ibu tolong dibuktikan malam ini, Pak Menko PMK harus nyanyi,” ujar Pratikno, disambut tawa hadirin.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir secara spontan menyapa Pratikno sebagai calon penggantinya di posisi Menko PMK, menambah kesan hangat dan penuh keakraban pada acara yang juga merupakan momen perpisahan Muhadjir setelah masa baktinya berakhir.
Komitmen Muhadjir untuk Terus Membangun Indonesia
Menutup sambutannya, Muhadjir Effendy menegaskan bahwa meskip
un masa jabatannya sebagai Menko PMK akan segera berakhir, ia tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi pembangunan Indonesia di masa depan. “Kita akan terus bersama di masa depan, apapun posisinya, untuk Indonesia yang kita idam-idamkan,” ujarnya penuh semangat.
Dengan peluncuran buku ini, perjalanan hidup dan kontribusi Muhadjir Effendy dalam pembangunan bangsa Indonesia mendapatkan apresiasi yang layak, dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
(Anton)