SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Nama aktris Davina Karamoy mendadak menjadi sorotan publik setelah terseret isu perselingkuhan dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo. Isu tersebut ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, mulai dari TikTok hingga Threads, dan memicu beragam spekulasi warganet.
Menanggapi kabar yang beredar, Davina Karamoy secara tegas membantah tudingan tersebut. Ia menyebut isu yang menyeret namanya sebagai kabar tidak berdasar dan menyesalkan munculnya narasi yang dinilai telah melampaui batas privasi.
Davina mengaku kebingungan mengapa dirinya bisa dikaitkan dengan persoalan rumah tangga orang lain. Ia menegaskan tidak pernah terlibat dalam hubungan terlarang dengan siapa pun, termasuk dengan Dito Ariotedjo.
Di sisi lain, Dito Ariotedjo juga angkat bicara dan membantah adanya orang ketiga dalam perceraiannya. Ia menjelaskan bahwa proses perceraian dengan mantan istrinya telah berjalan sejak Juni 2025, jauh sebelum ia mengenal Davina. Menurut Dito, pertemuannya dengan Davina baru terjadi beberapa waktu setelah proses hukum tersebut berlangsung.
Isu ini semakin berkembang setelah beredarnya unggahan media sosial yang menampilkan Davina berada di fasilitas gym kawasan Kemenpora. Namun Dito menegaskan bahwa fasilitas tersebut bersifat umum dan tidak bisa dijadikan dasar tudingan hubungan khusus.
Tak hanya Davina dan Dito, keluarga Davina juga ikut bersuara. Ibunda Davina dengan tegas membantah tuduhan yang menyebut putrinya sebagai perusak rumah tangga orang lain. Ia meminta publik tidak mudah mempercayai rumor yang belum jelas kebenarannya.
Menariknya, sebagian warganet mengaitkan isu ini dengan karakter Davina dalam film Ipar Adalah Maut. Namun perbandingan tersebut murni asumsi publik dan tidak memiliki kaitan dengan kehidupan pribadi sang aktris.
Hingga kini, baik Davina Karamoy maupun Dito Ariotedjo sama-sama menegaskan bahwa tidak ada hubungan terlarang di antara mereka. Davina bahkan mempertimbangkan langkah hukum jika fitnah terus berlanjut dan merugikan nama baiknya.
Isu ini menjadi pengingat bahwa di era media sosial, rumor dapat dengan cepat berkembang, namun klarifikasi dan fakta tetap menjadi pegangan utama sebelum menarik kesimpulan.
(Anton)




















































