SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Indonesia dan Timor Leste hari ini secara resmi menandatangani perjanjian kerjasama strategis dalam bidang penyelenggaraan pemilu, bertempat di Vertu Hotel, Jakarta. Acara penandatanganan ini dihadiri oleh Presiden Timor Leste dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Indonesia, Rahmat Bagja, serta sejumlah pejabat tinggi dari berbagai negara ASEAN, termasuk Malaysia, Thailand, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan membentuk platform kolaboratif antarnegara dalam meningkatkan kualitas pemilu yang demokratis dan transparan di kawasan Asia Tenggara. Rahmat Bagja, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai langkah maju dalam berbagi pengalaman terkait pelaksanaan pemilu yang kredibel dan berintegritas.
“Kami melihat peluang besar untuk mengembangkan standar pemilu yang sama di kawasan Asia Tenggara. Indonesia, dengan pengalaman reformasi demokrasi sejak 1998, dan Timor Leste, dengan proses transisi demokrasinya, memiliki banyak pelajaran yang bisa dibagikan. Kami akan bekerja sama dalam menangani tantangan modern seperti disinformasi dan misinformasi, yang semakin menjadi ancaman dalam proses demokrasi,” ujar Rahmat Bagja.
Diskusi dalam pertemuan ini juga menyoroti pentingnya membentuk komunitas penyelenggara pemilu di Asia Tenggara. Tujuan dari pembentukan komunitas ini adalah untuk menyusun kesepakatan bersama mengenai prinsip-prinsip dasar pemilu yang bebas, adil, dan transparan di setiap negara ASEAN. Di era digital ini, tantangan teknis dalam penyelenggaraan pemilu semakin kompleks, sehingga kerjasama erat untuk saling belajar dan beradaptasi dengan praktik terbaik dari berbagai negara menjadi sangat diperlukan.
Indonesia, yang dikenal dengan suksesnya Pilkada serentak, akan menggelar Pilkada serentak pada 7 November 2024. Pada hari tersebut, seluruh wilayah Indonesia akan memilih gubernur, walikota, dan bupati secara bersamaan. Pilkada serentak ini menjadi contoh nyata bagaimana efisiensi dan transparansi dalam pemilu dapat dicapai melalui pendekatan terpusat.
Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, bersama kabinet barunya yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024, diharapkan akan mendukung kerjasama ini. Dengan agenda reformasi demokrasi yang jelas, kerjasama ini diprediksi akan membawa pengaruh positif bagi kawasan dan memperkuat nilai-nilai demokrasi di Asia Tenggara.
Presiden Timor Leste menambahkan bahwa pengalaman Indonesia dan Timor Leste sangat relevan untuk dibagikan kepada negara-negara ASEAN lainnya. “Pemilu yang transparan dan berkeadilan bukan hanya hak satu negara, tetapi hak seluruh negara di Asia Tenggara. Kami berkomitmen untuk memperkuat kerjasama ini demi memperkuat demokrasi di kawasan kita,” ucap Presiden Timor Leste.
(ANTON)