SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan anggota DPR RI pada Selasa, 17 September 2024, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG) mengklaim dirinya sebagai perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, mengungkapkan bahwa IFG telah mencatatkan premi bruto terbesar di industri asuransi Indonesia, mencapai Rp11,9 triliun hingga akhir tahun 2023.
Dalam pernyataannya di depan anggota Komisi VI DPR RI, Hexana menekankan bahwa raihan ini menempatkan IFG sebagai asuransi umum terbesar di Indonesia, melampaui pesaing-pesaing utama seperti Sinar Mas dengan premi Rp11,8 triliun, Astra Buana Rp6,8 triliun, Askrida Rp5,5 triliun, dan Tugu Pratama Rp5,0 triliun.
Di sektor asuransi jiwa dan kesehatan, IFG juga mencatatkan Annual Premium Equivalent (APE) terbesar pada pertengahan tahun 2024, dengan angka Rp3,37 triliun. Raihan ini jauh melampaui kompetitornya seperti Allianz, BRI Life, Prudential, dan AIA.
Selain itu, IFG memimpin di bidang total aset jasa keuangan non-bank dengan nilai Rp134,8 triliun hingga akhir 2023. Angka ini melebihi aset perusahaan asuransi swasta lainnya, termasuk Sinarmas, Prudential, AIA, dan Allianz.
Kinerja keuangan IFG menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan laba bersih mencapai Rp2,639 triliun pada tahun 2023. Laba ini mencatatkan pertumbuhan tahunan rata-rata (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 4,19% sejak tahun 2019. Dalam hal hasil underwriting, IFG mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,936 triliun pada tahun 2023, naik 13,04% sejak 2019. Kenaikan ini mencakup koreksi dari peningkatan klaim KUR dan santunan yang dibayarkan oleh Jasa Raharja pada tahun 2023.
IFG menunjukkan dominasi yang kuat di pasar asuransi Indonesia dengan capaian-capaian tersebut, menjadikannya sebagai pemimpin dalam industri ini.
(ANTON)