SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menegaskan dengan tegas bahwa dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tidak ada “matahari kembar.” Pernyataan ini ia sampaikan dalam keterangan pers di Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025), merespons isu yang berkembang mengenai posisi kepemimpinan nasional.
Prabowo, Presiden yang Sah dan Otantik
Idrus menekankan bahwa Prabowo adalah satu-satunya pemimpin yang sah dan diakui secara konstitusional oleh negara.
“Sekali lagi, enggak ada matahari kembar. Yang ada hari ini, real presiden, otentik presiden adalah Prabowo.”
– Idrus Marham
Idrus juga mengapresiasi sikap mantan Presiden Joko Widodo yang tetap menunjukkan keteguhan dan kebijaksanaan dalam memposisikan diri sebagai mantan presiden. Menurutnya, Jokowi tetap hadir di berbagai acara kenegaraan dengan sikap yang profesional, memahami bahwa Prabowo adalah pemimpin negara yang sah saat ini.
“Di dalam sikap dan perilaku Jokowi, kita lihat juga bagaimana memposisikan diri. Ada acara, diundang, datang, dan sebagainya. Ini kelihatan sekali karena Pak Prabowo yang tampil sebagai presiden,” tambah Idrus.
Jokowi: Sikap Bijak Setelah Masa Jabatan
Idrus menyatakan bahwa sikap Jokowi pasca kepresidenan sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam pemerintahan dan kehidupan berbangsa. Meskipun sudah tidak menjabat, Jokowi menunjukkan sikap menghormati posisi Prabowo sebagai presiden terpilih.
Idrus Kritisi “Ahli Tafsir Politik”
Lebih lanjut, Idrus mengkritik beberapa pihak yang dianggapnya sering memberikan tafsiran keliru terhadap dinamika politik. Menurutnya, tafsiran yang tidak berdasarkan fakta justru dapat merusak opini publik dan memperburuk situasi politik negara.
“Kalau misalkan di acara-acara formal, beliau (Prabowo) adalah presiden yang otentik, yang real. Hanya ditafsirkan orang lain. Ini ahli tafsir ini lah yang merusak negeri ini kadang-kadang,” jelas Idrus, menegaskan bahwa tafsiran tanpa dasar fakta hanya akan menyesatkan masyarakat.
Idrus mengingatkan bahwa fitnah dan prasangka politik yang tidak berdasar dapat merusak semangat kebersamaan dan mengganggu pembangunan yang seharusnya berfokus pada kesejahteraan rakyat. “Kalau ahli tafsir tidak berdasarkan fakta, hanya didasarkan syak wasangka, fitnah-fitnah politik, perlu dipertanyakan niat baiknya terhadap bangsa ini,” tambahnya.
Silaturahmi dan Kepemimpinan Prabowo: Menjaga Kebersamaan
Idrus juga mengungkapkan bahwa kepemimpinan Prabowo sangat mengedepankan nilai kebersamaan dan gotong royong. Setelah terpilih, Prabowo telah mengajak berbagai elemen bangsa, termasuk partai politik yang sebelumnya berseberangan, untuk bersatu dan bekerja sama demi kemajuan Indonesia.
“Indonesia ini adalah rumah besar yang harus dirawat bersama. Pak Prabowo selalu mengedepankan kebersamaan dan solidaritas dalam setiap kebijakan yang dijalankannya,” jelas Idrus, merujuk pada semangat nasionalisme yang dimiliki oleh Prabowo dalam memimpin negara.
Prabowo, menurut Idrus, memiliki prinsip dasar yang kuat dalam kepemimpinan. Prinsip ini tercermin dalam program-program yang dijalankan, seperti mengurangi kesenjangan sosial antara kota dan desa serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui program-program yang mendukung UMKM dan kooperasi.
Respons Terhadap Dinamika Politik: Sebuah Peringatan
Idrus juga menyoroti reaksi masyarakat dan dinamika politik yang berkembang seiring dengan kemenangan Prabowo. Ia menyebut bahwa dalam demokrasi, semua pihak memiliki hak untuk memberikan respons, tetapi hal tersebut seharusnya didasarkan pada fakta, bukan spekulasi atau fitnah.
“Cara-cara seperti ini pasti akan berpengaruh terhadap efektivitas pemerintahan, dan jika itu terjadi, pembangunan untuk kepentingan rakyat akan terganggu,” ujar Idrus, mengingatkan bahwa politik yang sehat harus didasarkan pada kebenaran dan fakta yang jelas.
Menjaga Kebersamaan untuk Kemajuan Bangsa
Idrus menutup keterangan persnya dengan menegaskan bahwa meskipun ada banyak respons dan pandangan yang berbeda, yang terpenting adalah bagaimana semua pihak mendukung pemerintahan Prabowo untuk melaksanakan program-program pembangunan yang bermanfaat bagi rakyat. Ia berharap agar seluruh masyarakat mendasarkan pandangan politik mereka pada fakta dan menghindari tafsiran yang tidak berdasarkan pada kenyataan.
(Anton)