SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Hayo, siapa yang udah mulai mikirin menu sahur dan buka puasa? 🍽️ Tapi, ada yang kurang enak nih… harga pangan mulai naik jelang bulan puasa! 😤 Beras, ayam, cabai, minyak goreng, semuanya nggak ada yang aman! Bahkan, harga-harga penting buat dapur kita ini mulai naik di berbagai daerah.
Riyono, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, pun angkat bicara. Menurutnya, ini udah jadi hal yang biasa menjelang Ramadhan, tapi pemerintah harus lebih sigap dong! 👀
“Kenaikan harga pangan itu udah jadi dinamika tahunan, tapi yang penting sekarang adalah gimana pemerintah hadir buat jaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan!” ujarnya saat diskusi Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Kenapa Pangan di Indonesia Mahal? 🤑
Riyono pun ngomong soal data dari FAO (Food and Agriculture Organization) yang menunjukkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan masyarakat Indonesia buat beli pangan bergizi tuh sekitar Rp 69.000 per hari. Coba deh, dibandingin sama negara tetangga kita, kayak Thailand (Rp 66.000), Filipina (Rp 64.000), dan Vietnam (Rp 62.000). Jauh banget kan? 😩
“Kenapa mahal? Karena daya beli masyarakat masih lemah dan kebijakan pemerintah yang kadang telat turun,” katanya.
Harga Pangan Naik di Mana-Mana! 🛒
Riyono pun nggak tinggal diam. Dia kasih info terbaru hasil pantauan harga pangan di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Hasilnya? Banyak barang kebutuhan pokok yang naik! 🔺 Misalnya, beras Bulog yang tadinya cuma Rp 12.000 sekarang udah tembus ke Rp 13.000 per kg, dan harga ayam potong juga naik dari Rp 35.000 jadi Rp 38.000 per kg! 🐔
“Bulog tuh cuma pegang sekitar 3-5 persen pasar beras nasional. Jadi, nggak bisa berharap banyak kalau hanya mengandalkan Bulog aja!” tegasnya.
Solusi Bulog Mini, Bisa Gak Sih? 🤔
Riyono juga nggak puas sama cara-cara lama. Dia kritik pemerintah yang masih bergantung pada operasi pasar yang cuma jadi “obat sementara” saat harga udah gila-gilaan. 🙄 Makanya, dia punya ide brilian: “Bikin Bulog mini di setiap kabupaten/kota dong!” Supaya harga pangan bisa dikendalikan dengan lebih terstruktur dan efektif.
Ekonom: Pemerintah Belum Cukup Kuat dalam Mengatur Harga 😬
Gak hanya Riyono, Eko Listiyanto dari Indef juga ngomongin masalah yang sama. Menurutnya, kemampuan pemerintah untuk ngontrol harga pangan tuh masih lemah banget.
“Operasi pasar itu nggak cukup. Kalo cuma disebar-sebar, nggak bakal ngefek! Harus ada intervensi yang lebih efektif dan cepat dari pemerintah,” kata Eko.
Eko juga bilang, masalahnya tuh bukan cuma pas puasa, tapi di hari-hari tertentu menjelang lebaran, harga-harga sering banget naik! 😳
Warga Siap Protes? 🗣️
Jadi, buat kamu yang lagi mulai nyiapin menu sahur dan buka, hati-hati ya dengan harga-harga pangan yang bakal terus naik. Semoga aja pemerintah cepet deh ambil langkah yang bisa menurunkan harga dan bikin hidup kita nggak makin pusing! ✌️🌍
(Anton)