SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurul Arifin, Ketua Dewan Penasihat FDN (Forum Dialog Nusantara) Ilham Akbar Habibie, Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik UNAS Erna Ermawati, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga menjadi pembicara di Forum Dialog Nusantara ‘Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Memperkuat Toleransi dan Persatuan Dalam Pularisme NKRI’ di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Din Syamsudin menjelaskan tidak rela jika Menko Perekonomian RI tersebut hanya dicalonkan sebagai wakil presiden. Ia bahkan telah menyampaikan langsung keresahannya itu kepada Airlangga. Kalau ada pasangan keempat, peluang menang.
Sejalan dengan wacana yang muncul terkait poros keempat pada Pilpres 2024. Disebutkan dalam wacana itu, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang sama-sama sedang melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat bersepakat untuk terus bersama dalam mengarungi pilpres. Kini berkembang bahwa Airlangga-Zulhas akan berduet sebagai poros keempat pilpres.
Terlepas dari itu, Din Syamsuddin yang pada tahun 1993 menjabat sebagai Ketua Balitbang Golkar, mengaku di dalam hatinya masih kuning.
Bicara soal kemajemukan. Dia menyebut, kemajemukan bisa menjadi pemersatu atau pemecah. Kemajemukan, dia mengindikasikan ada keragaman, tapi merupakan bagian dari kesatuan.
Bisa jadi kekuatan bisa jadi kelemahan, pemimpin yang disebut dalam Sila ke-4 adalah pemimpin semua golongan. Bukan pemimpin golongan atau kelompok yang membuat dia menang dalam Pemilu.
Kepemimpinan itu, kepemimpinan mengayomi semua, berasa di atas semua kelompok, ucapnya.
Pada demokrasi liberal, timbulkan polarisasi. Sering kali tak ayomi yang tak memilih. Bahkan cenderung memusuhi. Ini yang tak ada di Pancasila. FOTO/ANTON