SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Jenazah mantan Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan dimakamkan di tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Jumat (2/12/2022) malam.
Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni memimpin pemakaman Ferry Mursyidan Baldan. Jenazah Ferry beserta rombongan tiba sekitar pukul 21.00 WIB. Iring-iringan jenazah datang dengan mobil ambulans diikuti sejumlah mobil dan pengawalan aparat kepolisian.
Keluarga hingga kerabat turut mengantar Ferry menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Setibanya di lokasi, jenazah kemudian dibawa menuju tempat liang lahat yang telah disiapkan.
Para pelayat terlihat sudah memenuhi area makam. Mereka menyambut kedatangan jenazah Ferry dengan lantunan doa.
Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Ferry. Menurutnya, Ferry sosok orang baik yang berkontribusi penuh untuk bangsa dan negara.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun, atas nama kementerian ATR BPN kami mengucapkan rasa duku yang terdalam, Pak Ferry adalah salah satu menteri terbaik yang kami miliki dan berkontribusi banyak dalam penataan kota maupun tata ruang,” kata Raja.
“Kami bersaksi Pak Ferry adalah husnul khotimah dalam menjalankan seluruh peran dirinya sebagai anak bangsa terutama di Kementerian ATR,” ujarnya.
Ferry dimakamkan satu liang lahat bersama dengan orangtuanya di TPU Karet bivak. Ia dimakamkan di Blok AA2. Ferry ditemukan meninggal dunia di dalam mobil yang terparkir di basement Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Jokowi dan JK Takziah
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertakziah ke rumah duka almarhum Ferry Mursyidan Baldan di daerah Slipi, Jakarta, Jumat (2/12/2022). Jalan Anggrek Cendrawasih IX No 24, Kemanggisan, Jakarta Barat
Mantan Menteri ATR/Kepala BPN tersebut wafat pada usia 61 tahun. Ferry dikabarkan mengidap diabetes sebelumnya. Akan tetapi, sejauh ini belum diketahui pasti penyebab Ferry ditemukan meninggal dunia.
Dikutip dari siaran pers Istana, Jokowi tampak tiba di rumah duka sekitar pukul 18.59 WIB dan langsung disambut oleh istri almarhum, Ibu Hanifah Husein. Tampak hadir melayat juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Pertama-tama saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam, belasungkawa yang mendalam kepada Ibu Ferry Mursyidan Baldan dan keluarga atas berpulangnya Pak Ferry Mursyidan Baldan ke rahmatullah, ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga arwahnya diterima di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah Swt,” ujar Jokowi selepas takziah.
Jokowi mengenang almarhum Ferry Mursyidan Baldan sebagai sosok pekerja yang baik serta menjalin komunikasi yang baik dengan siapa pun. Dengan wafatnya almarhum, Jokowi menilai, dunia politik Indonesia kehilangan salah satu tokohnya.
“Beliau adalah seorang yang sangat baik, bekerja baik, berkomunikasi dengan siapa pun sangat enak dan sangat baik. Saya kira dunia perpolitikan Indonesia kehilangan seorang tokoh yang baik,” kata dia.
Sedanglan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengenang Ferry Mursyidan Baldan sebagai sosok humoris dan membuat ramai suasana.
“Dia (Ferry) sering bergurau. Kalau dia ada, di PMI selalu ramai jadinya suasana, dan dia memang selalu ke PMI,” kata JK.
JK melayat ke rumah duka Ferry Mursyidan dengan didampingi istrinya, Mufidah Kalla, anak, dan menantunya. JK menceritakan pada Kamis (30/11/2022) Ferry sempat menghadiri acara Palang Merah Indonesia (PMI) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Menurut JK, saat itu Ferry dalam keadaan sehat sehingga dia kaget ketika mendapat kabar bahwa Ferry meninggal dunia, Jumat.
“Saya ketemu di acara Palang Merah dan dia masih sehat. Saya kaget waktu dikabari dia sudah meninggal. Saya mendapat kabar pas baru pulang sholat Jumat,” ungkapnya.
Dia juga mengenang Ferry Mursyidan rela tidur di dalam mobil karena terlalu dini datang di suatu acara di rumah JK. “Pernah ada acara di rumah, acaranya jam 7 malam, dia datangnya jam 5 sore. Sambil nunggu acara, dia di mobilnya tidur menunggu acara dimulai,” jelasnya.
Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia di Jakarta, Jumat siang. Ferry Mursyidan Baldan lahir di Jakarta pada 16 Juni 1961. Ia menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional periode 27 Oktober 2014-27 Juli 2016.
Ferry Mursyidan juga merupakan mantan Wakil Komisi II DPR RI periode 2004-2009 sekaligus Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu, serta mantan Ketua Pansus Pemerintahan Aceh.
Ferry merupakan alumnus Universitas Padjadjaran dan aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia pernah menjadi kader Golkar dan NasDem. Ferry juga pernah menjabat sebagai Ketua IKA-Unpad 2008-2012. (wwa)




















































