SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mendukung upaya kota maupun Kabupaten Tasikmalaya untuk menjadi Kota Pendidikan yang bekerja sama dengan dunia internasional.
Menurut Fadli, BKSAP DPR RI aktif melakukan kerja sama dengan parlemen dunia terkait diplomasi luar negeri.
Sehingga, hal itu dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan setiap produk unggulan dari Tasikmalaya, termasuk komoditas utama (hot commodities) untuk mendapatkan perhatian internasional.
“(Promosi produk unggulan) itu bisa kita bantu. Termasuk, perguruan tinggi di Tasikmalaya yang ingin kerja sama dengan perguruan tinggi di beberapa negara kita pun membangun hubungan yang baik dengan perguruan tinggi tersebut,” ujar Fadli dalam agenda Sosialisasi Diplomasi Parlemen bertema “Urgensi SDGs dan Momentum Parliamentary Speakers Summit P20 Indonesia 2022 dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Rakyat di Kabupaten Tasikmalaya”, di Kantor Bupati Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (20/7/2022) lalu.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Tasikmalaya memiliki banyak perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, juga beberapa pesantren. Pun terdapat pesantren yang terkenal, salah satu yang bersejarah adalah Pondok Pesantren KH Zainal Musthafa Sukamanah, di Kecamatan Sukarame.
“Kemudian saya juga ingat pada tahun 1994 saat masih menjadi mahasiswa, saya pernah hadir di sini untuk menghadiri Muktamar NU di Cipasung, saat itu saya ketemu KH Ilyas Ruhiat,” jelas politisi Partai Gerindra tersebut.
Untuk diketahui, Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tasikmalaya di tahun 2019 sebesar 65,64, tahun 2020 sebesar 65,67, tahun 2021 sebesar 65,90.
Diplomasi parlemen
Dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Tasikmalaya, Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mendorong agar target pembangunan di kota maupun kabupaten Tasikmalaya dapat selaras dengan kerangka kerja (frame work) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Satu hal yang penting, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya ini perlu menyesuaikan target pembangunannya dalam satu framework SDGs. Terdapat sebanyak 17 tujuan (goals), ada lebih dari 100 target. Misalnya tujuan nomor satu dan dua adalah nol kemiskinan dan kelaparan,” ujarnya
Sehingga, upaya untuk menghadirkan zero poverty and hunger tersebut dapat dimulai dari sektor yang sangat dominan di Tasikmalaya, yaitu pertanian.
Diharapkan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya beserta masyarakatnya dapat fokus meningkatkan pembangunan sektor pertanian yang berkualitas. Sehingga, berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Misalnya, Tasikmalaya cocok dengan pertanian. Itu bisa mendatangkan PAD yang besar kalau dikelola dengan baik karena harga-harga komoditas pasti merangkak naik,” tambah Fadli.
Di sisi lain, politisi Partai Gerindra ini turut mengingatkan, Indonesia pernah menjadi eksportir utama komoditas penting (hot commodities) ke beberapa negara di dunia saat masih dalam masa penjajahan Hindia-Belanda.
Di antaranya adalah gula, cengkeh, dan tembakau. Namun, kini karena tata kelola yang kurang baik, akhirnya Indonesia alami kemunduran karena banyaknya impor komoditas.
Jika, Tasikmalaya fokus untuk mengembangkan sektor pertanian, maka tidak hanya berguna untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, tapi juga bermanfaat sebagai ketahanan pangan secara nasional dengan memperbanyak lumbung-lumbung pangan yang dipasok dari wilayah subur seperti Tasikmalaya.
“Jadi, kalau kita rprioritaskan sektor pertanian itu sebenarnya sangat tepat di samping juga utuk ketahanan pangan kita,” ujar Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini.
Diketahui, struktur perekonomian di Kabupaten Tasikmalaya didominasi oleh empat kategori lapangan usaha yaitu Pertanian, kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; konstruksi; serta industri pengolahan. Keempat sektor usaha ini menyumbang sebesar 70 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Struktur perekonomian sebagian masyarakat Tasikmalaya adalah berbasis pertanian, terutama pada pertanian tanaman pangan Hal ini terlihat dengan angka kontribusi pertanian terhadap penyusunan PDRB Kabupaten Tasikmalaya sebesar 39,29 persen. Meskipun kontribusinya dari tahun ke tahun mengalami sedikit penurunan namun masih tetap menduduki rangking pertama dibanding kaktegori lainnya.
Sosialisasi Diplomasi Parlemen ini antara lain dihadiri Wakil Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera (F-PKS), Putu Supadma Rudana (F-Demokrat), dan Hafisz Thohir (F-PAN); serta Anggota BKSAP DPR RI Kamrussamad (F-Gerindra) dan Muslim (F-Demokrat). Kemudian Sekda Kabupaten Tasikmalaya, sivitas akademika beberapa perguruan tinggi dan jajaran Forkopimda Tasikmalaya
Kegiatan ini juga dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Rektor Universitas Siliwangi, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Tasikmalaya, serta beberapa perwakilan mahasiswa yang hadir. (wwa)