SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai tulang punggung dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional di tengah tekanan global dan domestik. Pernyataan ini disampaikan saat membuka Seminar Nasional bertema “Peran BUMN dalam Memperkuat Ekonomi Dalam Negeri” yang digelar oleh Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan BUMN.
“Dalam kondisi global yang tak menentu, mulai dari fluktuasi harga komoditas hingga perlambatan ekonomi pascapandemi, BUMN harus tampil sebagai kekuatan utama penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Cucun. Ia menekankan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk memaksimalkan kebijakan pemerintah seperti reformasi struktural dan digitalisasi ekonomi.
Menurutnya, BUMN mewakili sektor-sektor strategis yang vital bagi negara. Karena itu, keterlibatan aktif dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkeadilan mutlak diperlukan. “Seminar ini jadi ajang penting untuk menyatukan teori dan praktik, analisis dan aksi,” ujarnya sembari membuka acara secara resmi.
Senada dengan Cucun, Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto menyebut BUMN bukan sekadar entitas bisnis, tetapi agen pembangunan negara. Lewat video sambutannya, Firnando menegaskan bahwa BUMN berperan dalam mewujudkan pemerataan ekonomi, menyediakan infrastruktur dasar, serta menjaga kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional.
“Transformasi BUMN harus menyentuh hingga pelosok negeri, termasuk daerah-daerah seperti Papua. Digitalisasi dan efisiensi menjadi kunci agar BUMN makin profesional dan kompetitif, baik di tingkat nasional maupun global,” tegas legislator dari Fraksi Golkar ini.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Rosdiana Sijabat, menyoroti peran ganda BUMN: sebagai korporasi profit dan pelayan publik. Ia menyebut BUMN sebagai aktor penting yang menjalankan proyek-proyek strategis nasional (PSN) dan menopang sekitar 18–19 persen APBN setiap tahunnya.
“BUMN adalah agen pembangunan, pencipta nilai ekonomi, penyumbang besar APBN, sekaligus penyedia layanan publik utama. Aset mereka bahkan mendekati separuh PDB nasional,” papar Rosdiana. Ia menambahkan bahwa dengan kekuatan yang dimiliki, BUMN punya potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% sesuai target Presiden Prabowo.
Dengan menyerap lebih dari 90.000 tenaga kerja langsung dan menggandeng ribuan UMKM, BUMN disebut mampu mendorong pemerataan ekonomi serta meningkatkan daya saing nasional. Seminar ini pun ditutup dengan harapan besar agar BUMN dapat terus menjalankan mandat strategisnya sebagai motor utama pembangunan ekonomi Indonesia.
(Anton)