SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kalau kamu kira pabrikan China cuma jago bikin mobil “masuk akal”, siap-siap kaget. Changan, merek otomotif asal Tiongkok yang baru saja menginjakkan kaki di pasar Inggris, ternyata lagi kepikiran sesuatu yang lebih gila: sebuah “dream machine” alias mobil impian buat mendongkrak pamor mereka di Eropa.
Dan ini bukan mimpi dadakan. Changan itu pemain lama. Akar sejarahnya bahkan bisa ditarik jauh ke era 1860-an, saat mereka masih berkutat di dunia industri persenjataan. Lompat ke tahun 1950-an, Changan sudah merakit Jeep di bawah lisensi, sebelum akhirnya percaya diri bikin mobil sendiri sejak 1980-an. Bahkan sejak 2010, mereka sudah punya pusat riset dan pengembangan di Inggris. Jadi, ini bukan pendatang baru yang nekat—ini veteran yang lagi ganti gaya.
Saat ini, Changan lagi sibuk pemanasan di Inggris lewat Deepal S07, sebuah crossover listrik, yang sebentar lagi bakal ditemani adiknya, Deepal S05. Tapi rupanya, itu baru pembuka. Hidangan utamanya? Bisa jadi mobil yang bikin orang melongo di jalan.
Bicara ke Autocar, bos desain Changan Klaus Zyciora—orang yang dulu di Volkswagen ikut melahirkan ID.3, ID.4, ID.5 sampai ID.Buzz—ngomong dengan nada filosofis tapi bikin deg-degan.
“Mobil itu mesin kebebasan dan mesin mimpi. Dan bukankah itu keren?” katanya.
Ketika ditanya apakah Changan mau bikin mobil impiannya sendiri, jawabannya singkat tapi menusuk: “Ya. Tunggu saja.”
Auto merinding.
Zyciora memang belum mau buka kartu. Tapi banyak yang menduga, mobil ini bisa terinspirasi dari konsep VIIA (2023)—sebuah GT tiga kursi dengan desain tajam dan aura sporty yang kental. Kalau benar, siklus pengembangan 2–3 tahun masih sangat masuk akal, mengingat kecepatan industri otomotif China yang terkenal ngebut.
Petunjuk lain juga mulai bermunculan. Dari tiga sub-merek Changan—Avatr, Deepal, dan Nevo—Zyciora menyebut Deepal sebagai merek yang paling “anak muda”, dengan pendekatan performa. Dan jujur saja, kalau mau bangun citra merek, mobil sport memang resep klasik yang jarang gagal.
Sejauh ini, Deepal sudah punya lima model global: S05, S07, dan S09 yang akrab dengan gaya crossover Eropa, L07 berbentuk sedan, serta G318, sebuah 4×4 tulen yang lebih macho. Tapi ke depan? Kata Zyciora, ini baru permulaan.
“Akan ada jauh lebih banyak lagi, dan saya yakin kita akan menemukan komunitas pelanggan yang hebat,” ujarnya optimistis.
Menariknya, Changan juga sadar betul soal risiko desain. Mereka ingin tampil berani dan inovatif, tapi tetap bisa diterima pasar global. Karena menurut Zyciora, beda antara unik dan aneh itu tipis banget.
“Kalau kamu terlalu ‘weird’, itu bisa jadi unik dan menarik… atau malah aneh dan menjauhkan orang. Pada akhirnya, semua kembali ke daya tarik: proporsi yang bagus, elemen desain yang dianggap indah dan bernilai,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan, terutama soal “dream machine”, desainer punya tanggung jawab besar. Salah langkah sedikit, dampaknya bisa fatal.
“Sebagai desainer, kamu harus memastikan tidak menyesatkan perusahaan ke jurang. Jangan sampai semuanya berantakan,” tegasnya.
Jadi, apakah Changan bakal benar-benar melahirkan mobil impian yang bikin Eropa melirik serius? Jawabannya masih misteri. Tapi satu hal jelas: Changan bukan cuma mau jual mobil—mereka mau jual mimpi.
(Anton)




















































