SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Indonesia berduka atas meninggalnya salah satu tokoh ekonomi terkemuka, Faisal Basri. Faisal yang juga dikenal sebagai pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) dan calon gubernur independen pada Pilgub DKI Jakarta 2012, wafat pada Kamis pagi, 5 September 2024, di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta. Ia meninggal dunia pada pukul 03.50 WIB akibat serangan jantung di usia 65 tahun.
Faisal Basri sempat dirawat selama tiga hari sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. “Kira-kira hari Senin (2/9), Pak Faisal mendapatkan serangan jantung, informasi dari keluarga. Jadi dirawat, belum berhasil ditangani,” ujar Didik J. Rachbini, Rektor Universitas Paramadina dan sahabat dekat Faisal.
Jenazah Faisal Basri akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, sore ini setelah menunggu kedatangan putra sulungnya dari Bangkok. Faisal akan dimakamkan berdampingan dengan makam ayahnya, Hasan Basri Batubara, yang wafat pada tahun 1981.
Perjalanan Karier dan Dedikasi Faisal Basri
Faisal Basri lahir dari keluarga pejuang. Ia merupakan keponakan dari Wakil Presiden Republik Indonesia ketiga, Adam Malik. Setelah menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada 1985, Faisal melanjutkan studi Master of Arts di bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat pada tahun 1988.
Karier Faisal Basri di dunia akademik dan ekonomi dimulai sebagai dosen di FEB UI. Selain mengajar, ia ikut mendirikan Institut untuk Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (Indef), sebuah lembaga think tank yang berfokus pada isu-isu ekonomi dan kebijakan publik di Indonesia. Faisal juga aktif sebagai anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sejak tahun 2000.
Dedikasinya di bidang ekonomi dan pendidikan membawa Faisal Basri pada peran penting di berbagai lembaga dan organisasi nirlaba, termasuk Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sepanjang kariernya, Faisal dikenal sebagai salah satu pemikir ekonomi yang berpengaruh di Indonesia, sering berbicara di forum nasional maupun internasional.
Kontribusi dalam Dunia Politik
Selain kontribusinya di dunia ekonomi, Faisal Basri juga aktif dalam dunia politik. Pada masa reformasi, setelah lengsernya Presiden Soeharto, Faisal turut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) bersama tokoh-tokoh penting lainnya seperti Amien Rais, Goenawan Mohamad, Emil Salim, dan Rizal Ramli. PAN didirikan pada 23 Agustus 1998 sebagai bagian dari gerakan reformasi.
Pada tahun 2012, Faisal Basri memutuskan untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen. Bersama pasangannya, Biem Benyamin, Faisal berhasil mengumpulkan 468 ribu KTP pendukung dan resmi menjadi salah satu peserta Pilgub DKI Jakarta. Meskipun tidak berhasil melaju ke putaran kedua, semangat Faisal untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia tidak pernah surut.
Kenangan dan Penghormatan
Banyak pihak yang merasa kehilangan atas kepergian Faisal Basri. Para kolega, ekonom, politisi, dan mahasiswa mengenang Faisal sebagai sosok yang cerdas, kritis, dan berdedikasi tinggi. Karyanya di dunia ekonomi serta kontribusinya di bidang politik dan pendidikan akan terus dikenang.
Selamat jalan, Faisal Basri. Dedikasi dan perjuanganmu akan terus menginspirasi generasi mendatang.
Innalillahi wa innailaihi raji’un.
(Anton)