SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Tokyo, Ada kabar mengejutkan dari dunia otomotif! Raksasa mobil asal Jepang, Honda Motor, mengumumkan keputusan besar: mereka akan mengurangi investasi di kendaraan listrik (EV) dan malah memperkuat fokus ke mobil hybrid!
Alasannya? Ternyata permintaan EV yang sempat digadang-gadang jadi masa depan mobil dunia, kini mulai melambat. Sebaliknya, mobil hybrid justru makin dicari!
“Kami Realistis, Pasar EV Melambat” – CEO Honda
Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (21/5/2025), CEO Honda, Toshihiro Mibe, buka-bukaan soal strategi baru Honda.
“Berdasarkan perlambatan pasar saat ini, kami memperkirakan penjualan EV pada tahun 2030 turun di bawah 30% yang sebelumnya kami targetkan,”
– Toshihiro Mibe, CEO Honda, dikutip dari Reuters.
Honda pun mengambil langkah cepat:
Investasi untuk elektrifikasi & software dipangkas dari 10 triliun yen jadi 7 triliun yen (sekitar Rp82,4 triliun) hingga tahun bisnis 2030.
EV Cuma 20% dari Penjualan Honda 2030? Hybrid Jadi Andalan Baru!
Mibe memperkirakan, mobil listrik berbasis baterai (EV) hanya akan menyumbang sekitar 20% dari total penjualan Honda di 2030.
Sebaliknya, Honda kini menargetkan bisa menjual 2,2 juta hingga 2,3 juta unit mobil hybrid di tahun yang sama!
Lebih lanjut, Honda punya rencana besar:
- 13 model hybrid generasi baru bakal diluncurkan mulai 2027
- Sistem hybrid juga akan dikembangkan untuk mobil-mobil ukuran besar
- Semua ini disiapkan untuk paruh kedua dekade ini
Pabrik EV Senilai Rp172 Triliun Ditunda!
Kabar mengejutkan lainnya datang awal Mei lalu. Honda mengumumkan bahwa mereka menunda rencana membangun pabrik EV di Ontario, Kanada.
Nilai investasinya nggak main-main, mencapai US\$10,7 miliar atau sekitar Rp172 triliun!
Alasannya? Lagi-lagi karena pasar EV yang belum “panas” seperti yang diperkirakan.
Honda Masih Pegang Komitmen Jangka Panjang
Meski mengerem gas di jalur EV sekarang, Honda tetap memegang visi jangka panjang.
Mereka menegaskan bahwa semua mobil baru mereka pada tahun 2040 akan bertenaga baterai atau sel bahan bakar (fuel cell).
Jadi, bukan mundur, tapi Honda lagi atur ulang strategi untuk lebih realistis dan adaptif terhadap pasar.
Kesimpulan: EV Boleh Lesu, Tapi Honda Gaspol di Hybrid!
Langkah Honda ini menunjukkan bahwa meski dunia menuju era elektrifikasi, transisi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Honda memilih jalan tengah—berfokus pada hybrid yang terbukti lebih diminati saat ini, sambil tetap menjaga mimpi besar menuju masa depan nol emisi.
(Anton)