SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Indonesia segera meluncurkan superholding BUMN baru, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara), yang direncanakan mulai beroperasi pada 7 November 2024. Badan ini dibentuk untuk menyatukan dan mengelola investasi strategis Indonesia, mirip dengan Temasek di Singapura atau Khazanah di Malaysia.
BP Danantara akan membawahi sejumlah perusahaan besar milik negara, seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Telkom Indonesia (TLKM), PT PLN, PT Pertamina, Mining Industry Indonesia (MIND ID), dan Indonesia Investment Authority (INA). Dengan perkiraan nilai aset awal mencapai US$600 miliar (sekitar Rp9.429,8 triliun), BP Danantara diharapkan akan tumbuh hingga US$982 miliar, menjadikannya salah satu Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di dunia, tepat di posisi keempat setelah SWF dari Norwegia, Tiongkok, dan Abu Dhabi.
Apa yang Membuat BP Danantara Istimewa?
Sebagai superholding, BP Danantara akan menyatukan investasi nasional untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Melalui koordinasi yang lebih terintegrasi, BP Danantara diharapkan bisa meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Dengan fokus pada aset negara strategis, superholding ini akan mengoptimalkan dana investasi untuk mendorong kesejahteraan nasional.
Kepala BP Danantara, Muliaman Hadad, mengatakan bahwa BP Danantara akan dikelola secara profesional dan didesain untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang memiliki potensi besar, termasuk peluang investasi internasional.
Potensi BP Danantara di Mata Dunia
Jika target US$982 miliar tercapai, BP Danantara akan bersaing dengan dana kelolaan investasi negara terbesar, seperti:
1. Norway Government Pension Fund Global – US$1.796 miliar
2. China Investment Corporation – US$1.332 miliar
3. SAFE Investment Company, China – US$1.090 miliar
4. Abu Dhabi Investment Authority – US$1.057 miliar
Selain investasi dalam negeri, BP Danantara juga diarahkan untuk ekspansi ke luar negeri, mengikuti jejak Temasek yang sudah berinvestasi dalam berbagai perusahaan global.
Peluncuran Awal di Gedung Suroso
Peluncuran BP Danantara yang dipercepat akan dilakukan di gedung Suroso, Menteng, Jakarta, sehari lebih cepat dari rencana awal. Langkah ini diambil setelah rapat antara Presiden Prabowo Subianto dan para pemimpin BP Danantara.
Dampak untuk Indonesia
Dengan peran sebagai pengelola aset negara, BP Danantara ditargetkan bisa memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta inklusif.
BP Danantara diharapkan bisa mengoptimalkan potensi BUMN dan mengonsolidasikan aset negara dengan lebih efektif, membawa manfaat nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
(Anton)