SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, memberikan dukungannya terhadap produksi film nasional bertajuk ‘Pinjam 100.’ Film ini mengisahkan perjuangan dua sahabat dari sebuah kampung di Kota Medan, Paris dan Jerstang, yang merantau ke Jakarta dengan impian membahagiakan keluarga mereka. Kedua sahabat ini, yang sama-sama menyukai olahraga tinju, berjuang menghadapi kerasnya kehidupan di ibu kota demi mencapai cita-cita mereka.
Menariknya, Bamsoet tidak hanya mendukung produksi film ini, tetapi juga turut berperan sebagai ayah dari Evan, yang merupakan kawan Paris dan Jerstang. Proses shooting film ‘Pinjam 100’ dijadwalkan akan selesai pada akhir bulan Juli 2024, dengan rencana penayangan di awal tahun 2025.
“Melalui film ‘Pinjam 100,’ produser ingin menyampaikan pesan penting kepada generasi muda zaman sekarang untuk tidak mudah menyerah. Kesuksesan tidak pernah diraih dengan mudah, tetapi dengan terus berusaha, pada akhirnya kesuksesan itu akan tercapai,” ujar Bamsoet usai menerima produser dan para pemain film ‘Pinjam 100’ di Jakarta, Sabtu (6/7/2024).
Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Produser Aaron, serta para pemeran utama seperti Paris Pernandes, Jerstankk, Mardan, Stella, Joe, dan Ardan.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum & Keamanan ini menceritakan bahwa di Jakarta, Jerstang bekerja sebagai penjaga kedai milik pamannya, sementara Paris bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe. Namun, kehidupan di Jakarta ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan. Jerstang harus menghadapi preman-preman yang sering meminta iuran di kedainya, sedangkan Paris mengalami pemecatan dari pekerjaannya.
Bamsoet juga menjelaskan bahwa setelah pamannya meninggal akibat penyakit stroke, Jerstang menerima wasiat untuk memiliki seluruh tanah dan bangunan milik pamannya, yang memungkinkan Jerstang untuk meneruskan usaha tersebut. Sementara itu, Paris mendapatkan pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih di sebuah sasana tinju, dan videonya yang sedang memukul pohon pisang menjadi viral, membuatnya cepat terkenal.
Kedua sahabat ini terus saling membantu di perantauan. Misalnya, Paris membantu Jerstang dalam menjebloskan para preman ke penjara, sementara Jerstang membantu Paris keluar dari penjara setelah Paris terkena kasus pemukulan terhadap salah satu anggota di sasana tinju tempatnya bekerja.
“Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda tentang pentingnya persahabatan, kerja keras, dan pantang menyerah dalam mencapai impian,” pungkas Bamsoet.
DSK | Foto: Humas MPR RI