SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerima sambutan meriah saat mendaftar sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Markas Golkar yang terletak di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, dihiasi dengan spanduk bertuliskan “Selamat Datang Abang Bahlil Lahadalia, Calon Ketua Umum Golkar” untuk menyambut kedatangan Bahlil.
Bahlil Lahadalia menegaskan tekadnya untuk berkompetisi dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar. Ia mengungkapkan bahwa dirinya senang berkompetisi dan tidak suka diberikan jabatan secara langsung. “Kebetulan mazhab saya adalah mazhab kompetisi. Tidak pernah jabatan pemberian, semua jabatan kita kompetisi,” ujar Bahlil setelah menyerahkan dokumen pencalonannya di Kantor DPP Partai Golkar.
Menurut Bahlil, persaingan dalam memperebutkan jabatan adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari proses demokrasi di Partai Golkar. Ia menilai bahwa kompetisi yang sehat adalah kunci dalam organisasi tersebut. “Yang mengikuti kompetisi selain saya, itu saya pikir dalam demokrasi di Golkar, itu biasa-biasa saja. Tidak usah untuk diperdebatkan (soal siapa kandidatnya),” kata Bahlil.
Meski ada rival dalam pencalonannya, yakni Ridwan Hisjam, Bahlil merasa percaya diri karena telah mengumpulkan dukungan sebanyak 469 suara dari total 558 suara yang tersedia. Dukungan ini sudah melampaui persyaratan minimum untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum, yaitu 30 persen suara atau sebanyak 160 dukungan. “Saya membawa dukungan 469 suara pemilih dari total 558, artinya sudah melebihi hampir 80%,” ujar Bahlil.
Dalam proses pendaftaran, Bahlil juga membawa surat keputusan (SK) sebagai pengurus DPD Golkar Papua periode 2009-2014, yang ditandatangani oleh Aburizal Bakrie dan Idrus Marham. Ia menyerahkan dokumen tersebut kepada panitia pendaftaran. Selain itu, Bahlil juga menyertakan surat pernyataan tidak pernah menjadi anggota partai lain dan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar.
Dengan langkah ini, Bahlil Lahadalia menegaskan keseriusannya untuk memimpin Partai Golkar dan siap berkompetisi secara demokratis dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang akan datang.
(ANTON)