SUARAINDONEWS.COM, Bali – Badan Pariwisata PBB atau UN Tourism mengaku tertarik membuat pertemuan di Bali setelah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific selama dua hari di Pulau Dewata.
“Kalau kesan soal Bali dan apakah ingin buat kegiatan serupa UN Tourism di Bali, saya sendiri bilang tentu mau, setiap orang seharusnya sangat senang di sini, ini lokasi destinasi pariwisata,” kata Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism Harry Hwang di Kabupaten Badung, Jumat (3/5/2024).
Harry Hwang selama dua hari penyelenggaraan Konferensi Pariwisata PBB ke-2 di Nusa Dua itu kerap memuji keindahan Bali, bahkan percaya bahwa delegasi pasti memboyong keluarganya untuk turut serta, namun terciptanya kesan tersebut tak terlepas dari Kemenparekraf yang mengemas kegiatan mereka selama di Pulau Dewata.
“Kapan pun kami UN Tourism punya kegiatan, tidak hanya delegasi tapi juga keluarga dan teman kami akan senang melakukannya, tapi ingat bagaimana kami sangat bahagia dengan kegiatan ini karena dibuat Kemenparekraf,” ujarnya.
Sehingga, menurutnya apabila mereka membuat pertemuan internasional serupa meski dengan isu kegiatan yang berbeda dapat meniru cara kerja Kemenparekraf, dan tempat yang potensial yang ia lirik selain Bali adalah Jakarta.
Diketahui sejak Kamis (2/4) kemarin Direktur Regional Badan Pariwisata PBB untuk Asia Pasifik itu mengikuti The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific.
Ia memuji isu pemberdayaan perempuan di sektor pariwisata yang diangkat Indonesia sebagai tuan rumah, apalagi Kemenparekraf menjadi contoh nyata lembaga yang mendorong peran perempuan di posisi strategis pengambil kebijakan.
“Kami (UN Tourism) punya lebih dari 450 delegasi termasuk lokal dari 24 negara di Asia Pasifik, ini topik penting,” kata dia kepada media.
Ia berharap misi pemberdayaan perempuan ini terus digaungkan, apalagi setelah dua hari seluruh delegasi mendapat masukan dan gambaran kondisi melalui tiga panel diskusi utama.
Adapun topik dalam tiga panel di luar sesi diskusi lainnya yaitu membahas peran perempuan dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan, menelaah bagaimana pendidikan dan pelatihan berdampak pada partisipasi perempuan di sektor pariwisata, dan mengatasi kekhawatiran terkait keselamatan dan menciptakan peluang perjalanan yang lebih mudah diakses bagi perempuan. (ANT).