SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar hari ini meninjau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat. Program ini dilaksanakan serentak di berbagai lembaga pendidikan agama dan keagamaan binaan Kementerian Agama (Kemenag), yang meliputi lembaga pendidikan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Dalam kesempatan tersebut, Menag menyampaikan bahwa program CKG merupakan bentuk perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap masalah kesehatan masyarakat. Menurut Menag, kebijakan ini adalah terobosan besar yang belum pernah dilakukan oleh kepala negara sebelumnya.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Pak Prabowo. Sepanjang sejarah Indonesia, tidak ada kepala negara yang memberikan perhatian sebesar ini terhadap masalah kesehatan dan gizi masyarakat,” ujar Menag di Jakarta, Senin (4/8/2025).
Menag menekankan pentingnya kesehatan dan kecukupan gizi sebagai fondasi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lembaga pendidikan agama, termasuk pesantren, untuk memaksimalkan anggaran makan bergizi (MBG) demi memenuhi kebutuhan makan para siswa dan santri.
“Ini adalah langkah fundamental untuk mempersiapkan masyarakat masa depan Indonesia. Tidak mungkin negara ini maju tanpa SDM yang sehat, dan SDM yang sehat tidak mungkin tercapai tanpa gizi yang cukup,” tegas Menag.
Menag juga mengajak semua pihak untuk mendukung penuh program prioritas Presiden Prabowo. “Pak Prabowo tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan kita. Sebagai Menteri Agama, saya akan mendukung penuh program beliau, karena ini adalah jihad. Mari jadikan lima poin ini sebagai jihad fisabilillah,” ajaknya.
Program Cek Kesehatan Gratis Jadi Kenyataan
Dalam tinjauan tersebut, Menag juga menegaskan bahwa program CKG bukan sekadar janji, melainkan telah menjadi kenyataan. “Apa yang kita lakukan hari ini luar biasa. Ini bukan hanya teori atau omongan, tetapi benar-benar menjadi kenyataan,” ujar Nasaruddin.
Dengan adanya program CKG, santri yang terdeteksi memiliki masalah kesehatan dapat langsung dirujuk ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan pengobatan. Menag menyebutkan bahwa pemeriksaan kesehatan ini sangat penting, karena sering kali orang tua terlalu fokus pada pendidikan anak namun melupakan faktor penting seperti gizi dan kesehatan.
“Kadang kita terlalu fokus mendidik anak-anak kita, tapi masalah gizi dan kontrol kesehatan sering kali terlupakan. Ini sangat penting,” jelasnya.
Pentingnya Perhatian Kesehatan bagi Santri
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menambahkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 352 ribu lembaga pendidikan keagamaan Islam di bawah koordinasi Kemenag, dengan lebih dari 12,7 juta santri. Dari jumlah tersebut, lebih dari 42 ribu pesantren menyelenggarakan pendidikan bagi sekitar 4,6 juta santri.
“Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesehatan santri tidak bisa dianggap remeh. Pemeriksaan rutin seperti ini sangat penting dan mendesak untuk memastikan kesehatan mereka terjaga,” kata Amien.
Dengan adanya program CKG ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan dan gizi para santri di seluruh Indonesia.
(Anton)