SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Zaman berubah, cara nyari info juga ikut move on.**
Dulu apa-apa tanya Google. Sekarang? Gen Z bilang: “Ngapain, ada AI dan TikTok!”, Kekuasaan Google sebagai rajanya mesin pencari mulai goyah. Bukan cuma karena teknologi makin canggih, tapi juga karena… orang-orang mulai capek sama hasil pencarian yang makin penuh iklan dan gak relevan.
Drama makin panas waktu Apple ngumumin rencana buat masukin AI sebagai mesin pencari baru di Safari. Katanya sih mulai tahun depan, Safari bakal punya fitur pencarian berbasis AI. Jadi Google? Bisa jadi cuma pilihan kedua.
Wakil Presiden Senior Apple, Eddy Cue, ngaku Apple udah ngobrol sama beberapa perusahaan AI kayak Perplexity, OpenAI, dan Anthropic. Tapi, katanya fitur AI sekarang belum sepenuhnya siap. Jadi Apple masih main aman dulu. Tapi yang jelas, Google udah gak sendirian di panggung.
“Sampai sekarang, fitur itu belum cukup baik.”
— Eddy Cue, Apple
Dan makin panas lagi… Google katanya sampai bayar Apple USD 20 miliar buat tetap dijadiin default search engine di Safari. Buset.
Cue juga bilang, untuk pertama kalinya dalam 22 tahun, jumlah pencarian lewat Safari turun. Ini bukan cuma masalah teknis, tapi pertanda jelas: orang-orang mulai nyari alternatif.
Dan iya, TikTok sekarang jadi tempat orang nyari tutorial, rekomendasi, sampai info mendalam. Siapa sangka, kan?
Sebuah laporan dari The Verge, Vox Media, dan Two Cents Insights buka-bukaan soal fenomena ini. Mereka survei 2.000 pengguna internet di AS, hasilnya mencengangkan:
42% bilang Google makin gak berguna
66% ngerasa kualitas info di internet makin meh
55% lebih percaya komunitas dibanding hasil pencarian
52% udah pindah ke AI chatbot & TikTok buat cari info
76% sadar hasil pencarian Google penuh iklan
Cuma 14% dari konten bersponsor yang dianggap beneran berguna
Google dituding makin mirip etalase iklan daripada tempat nyari jawaban. Bikin banyak orang mikir dua kali sebelum ngetik di kolom search.
Sekarang makin banyak AI tools yang siap gantiin posisi Google. Selain Perplexity dan ChatGPT, muncul juga nama-nama baru kayak iAsk.AI, Komo AI, Brave Search, Andi Search, sampai You.com.
Survei juga bilang, 61% Gen Z dan 53% milenial sekarang lebih pilih AI tools buat cari info spesifik. Mulai dari rekomendasi produk, penjelasan teori, sampai kode pemrograman—langsung ke AI.
Google? Mungkin masih dipakai… tapi bukan jadi pilihan utama lagi.
Internet udah berubah.
Orang gak mau lagi disuguhi info setengah matang atau penuh iklan. Mereka mau jawaban cepat, jelas, personal—dan AI serta komunitas online lagi menang di sana.
Jadi… kamu masih ngetik “cara masak telur” di Google, atau udah langsung tanya ke AI?
(Anton)