SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Kita tahu sebenernya di Pulau Seribu ini memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Namun, hanya sedikit orang yang memaknai bahwa Kepulauan Seribu bagian dari atraksi wisata di DKI Jakarta. Dengan adanya Kapal Agustine ini dapat menjadi daya tarik wisata yang baru di Pulau Seribu.
Demikian ungkap Deputi Bidang Produk Wisata Dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizky Handayani, di Putri Duyung Ancol (23/3). Dimana Kapal Agustine Phinisi merupakan hasil kolaborasi antara Manajemen PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. dengan Agustine Phinisi. Nama yang diambil dari nama keluarga yaitu Oma Augustine. Karena kolaborasi ini menjadi kunci dalam pengembangan dan kemajuan tiap industri khususnya sektor pariwisata, ujarnya.
Turut menghadiri peresmian kapal Agustine Phinisi Plt. Kepala Dinas Parekraf Provinsi DKI Jaya Gumilar Ekalaya, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, Kepala Sudin Parekraf Kabupaten Kepulauan Seribu Puji Hastuti, Ketua Taman Nasional Kepulauan Seribu Badi’ah, serta seluruh jajaran Taman Impian Jaya Ancol.
Kapal pesiar tersebut rampung pada tahun 2020, di Tanah Beru, Bulukumba Sulawesi Selatan. Berukuran sepanjang 30 meter ini dibuat secara tradisional oleh pembuat kapal terbaik di Tanahberu, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Badan kapalnya terbuat dari kayu ulin dan kayu jati.
Agustine Phinisi mengusung konsep live on board dengan menawarkan paket wisata seperti brunch trip dan sunset trip, yaitu berlayar selama empat jam di Teluk Jakarta. Serta ada day trip yaitu berlayar ke Kepulauan Seribu selama satu hari penuh. Apabila wisatawan ingin ingin menginap, Augustine Phinisi juga memiliki paket menginap di atas kapal selama 1 malam atau 2 malam.
Kapasitas kapal ini sebanyak 12 tamu. Fasilitas yang disediakan yaitu 4 kamar tidur, lengkap dengan 4 kamar mandi, ruang makan, dapur, smart TV, ruang karaoke, koleksi buku, mainan anak-anak dan 2 ruang santai. Dengan Trip activities yang ditawarkan diantaranya adalah snorkeling, scuba siving, freedive, kayaking, bird watching, yoga, coral planting, dan lainnya.
Agustine Phinisi juga menawarkan paket-paket wisata yang berkaitan dengan environmental sustainability seperti beach clean up, yang diharapkan menjadi pembelajaran bagi para pengunjung bagaimana wisata yang bertanggung jawab dengan tetap menjaga lingkungan sekitar, lanjut Rizki.
Wisata live on board ini juga memiliki paket privet trip, dimana pengunjung hanya berlayar dengan groupnya masing-masing. Sehingga, hal tersebut dinilai sesuai dengan konsep wisata di masa adaptasi kebiasaan baru yaitu lebih customized, personalized, localized, dan smaller in size. Selain itu, berwisata live on board merupakan pandemic winner, karena saat ini wisata minat khusus seperti live on board ini sangat digemari.
Kapal Agustine Phinisi menawarkan sekitar Rp1,000,000 hingga Rp 3,250,000, tergantung dari paket-paket yang minati wisatawan.
Rizki Handayani mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE secara ketat dan disiplin. Agar terciptanya rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berlayar menggunakan kapal Agustine Phinisi. Sebelumnya Kemenparekraf/Baparekraf telah membuat hand book atau buku panduan mengenai protokol kesehatan berbasis CHSE yang dapat diunduh melalui situs https://chse.kemenparekraf.go.id/.
Pemilik sekaligus Direktur Agustine Phinisi, Diandra Hadi menuturkan lagu nenek moyangku seorang pelaut, merupakan sepenggal lirik dari lagu nasional yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki identitas kemaritiman yang sangat kental.
Diandra pun meyakini bahwa masyarakat yang tinggal di pusat kota mendambakan melakukan wisata ditemani dengan keindahan laut Indonesia. Sebagai warga Jakarta yang banyak bermain dan belajar di Kepulauan Seribu sejak kecil, kami ingin dapat memperlihatkan dan mempromosikan keindahan Kepulauan Seribu ke banyak orang. Karena walaupun jaraknya dekat, ternyata masih banyak warga Jakarta yang belum mengetahui keindahan Kepulauan Seribu, tambahnya.
Adanya kapal Agustine Phinisi diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi sektor pariwisata di Kepulauan Seribu, serta dapat memperkenalkan dan menumbuhkan rasa cinta dan apresiasi lebih terhadap keindahan alam Indonesia yang selalu dibanggakan.(Benksu/Tjoek)