Mengecek Ketersediaan dan Distribusi LPG
Dasco, bersama dengan Ketua Komisi VI Anggia Ermania, Wakil Ketua Komisi VI Andre Rosiade, serta Anggota Komisi VI Kawendra Lukistian, melakukan pengecekan langsung di dua pangkalan LPG yang terletak tidak jauh dari Kompleks Parlemen, yakni di Jalan Anggrek Cendrawasih Raya, Jakarta. Kedua pangkalan tersebut berada sekitar 2,3 kilometer dari gedung DPR.
“Kami ingin memastikan apakah distribusinya sudah lancar, karena sebelumnya pangkalan-pangkalan ini sempat dipenuhi antrean panjang masyarakat,” kata Dasco saat kunjungan.
Pangkalan pertama yang dikunjungi adalah milik Rizki Yulianto, dan pangkalan kedua milik Kevin Alesandro. Di kedua lokasi ini, Dasco mendengarkan keluhan para penjual dan memastikan bahwa harga LPG dijual sesuai ketentuan, yakni Rp 16.000 per tabung.
Penurunan Antrean setelah Pengumuman Pemerintah
Salah satu pemilik pangkalan, Rizki Yulianto, menjelaskan bahwa situasi di pangkalannya sempat sangat ramai dengan antrean panjang. Hal ini disebabkan oleh kesulitan masyarakat dalam mendapatkan LPG. Namun, setelah adanya pengumuman Presiden Prabowo Subianto mengenai kebijakan penanggulangan kelangkaan gas, antrean di pangkalannya mulai mereda.
“Sebelumnya, pangkalan ini ramai antrean, banyak warga kesulitan mendapatkan LPG. Namun setelah adanya pengumuman Presiden Prabowo Subianto, situasi di sini mulai mereda,” ungkap Rizki.
Memonitor Ketersediaan Gas dan Menanggulangi Penyalahgunaan
Dasco menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memantau kelancaran distribusi LPG 3 Kg yang sangat dibutuhkan oleh banyak keluarga, terutama di Jakarta. Ia juga memastikan bahwa para penjual tetap mematuhi harga yang ditetapkan oleh pemerintah, guna menghindari penyalahgunaan subsidi.
“Kami akan terus memantau distribusi LPG, memastikan tidak ada praktik penimbunan atau penyalahgunaan yang merugikan masyarakat,” ujar Dasco.
Mendorong Pemantauan Lebih Ketat
Selain itu, anggota Komisi VI lainnya, Andre Rosiade, menyoroti pentingnya pengawasan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga dan distribusi LPG 3 Kg. Menurutnya, pengawasan ketat akan membantu memastikan bahwa masyarakat tidak terbebani dengan harga yang tidak wajar.
“Kita akan terus mendorong pemerintah untuk melakukan pemantauan ketat dan meningkatkan transparansi distribusi agar masyarakat tidak terbebani dengan harga yang tidak wajar,” ujar Andre.
Dengan sidak ini, diharapkan distribusi LPG subsidi dapat berjalan dengan lancar, tanpa ada kelangkaan atau kenaikan harga yang membebani masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk mengatasi masalah distribusi ini agar bisa tetap mensejahterakan rakyat.
(Anton)