SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel, meminta Jepang untuk menerima petani muda Indonesia untuk belajar bertani dengan metode smart farming di negara tersebut. Permintaan ini disampaikan saat menerima delegasi dari partai berkuasa di Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta.
Gobel menekankan bahwa krisis pangan, akibat perubahan iklim dan konflik geopolitik, membuat Indonesia harus mengimpor beras dalam jumlah yang besar, meskipun negara ini sebenarnya memiliki potensi pertanian yang besar. Untuk mengatasi hal ini, Gobel meminta Jepang untuk berbagi teknologi dan praktik pertanian unggulan mereka, khususnya dalam metode smart farming dan pembuatan pupuk organik.
Di sisi lain, Gobel juga menyoroti masalah penyediaan air bersih yang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Ia menegaskan bahwa teknologi Jepang dalam pengolahan air bersih dapat menjadi solusi bagi masalah ini, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pertemuan ini tidak hanya membahas kerjasama pertanian dan teknologi, tetapi juga potensi dampak positifnya bagi ekonomi kawasan Asia Tenggara dan Jepang sendiri. Gobel menekankan bahwa kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua negara dapat memperkuat hubungan bilateral mereka.
Delegasi Jepang yang hadir dipimpin oleh Ketua Badan Riset Kebijakan LDP, Tokai Kisaburo, dan anggotanya, seperti Ketua Harian Badan Riset Kebijakan LDP Shibayama Masahito, serta pejabat pemerintah Jepang lainnya seperti Wakil Dirjen untuk Urusan Asia Tenggara dan Asia Barat Daya Kementerian Luar Negeri Jepang, Hayashi Makoto, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masahi.
Kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pertanian dan teknologi diharapkan akan membawa manfaat besar bagi kedua negara dan kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.
(Anton)