SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Memperingati tujuh tahun eksistensinya di Indonesia, perusahaan transportasi daring Maxim menggelar aksi nyata peduli lingkungan melalui kegiatan penanaman 700 bibit mangrove di kawasan Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan bertajuk “Maxim: Ride For A Better World” ini berlangsung dengan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Program tersebut menjadi simbol komitmen Maxim dalam mendukung pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem pesisir. Penanaman mangrove juga diyakini sebagai langkah konkret dalam membantu pengendalian perubahan iklim dan pencemaran udara, sekaligus menyambut ulang tahun perusahaan dengan cara yang bermakna.
“Tentunya dalam momentum tujuh tahun kehadiran Maxim di Indonesia ini, kami ingin merayakannya dengan cara yang bermakna, yaitu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan,” ujar Dirhamsyah, Development Director Maxim Indonesia.
“Penanaman mangrove ini adalah simbol komitmen kami untuk keberlanjutan dan harapan agar kita semua dapat terus berkarya dengan lingkungan yang lebih baik,” sambungnya.
Aksi ini diikuti oleh ratusan partisipan, termasuk seluruh karyawan Maxim se-Jabodetabek dan sejumlah mitra pengemudi. Antusiasme peserta mencerminkan semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup, khususnya di wilayah pesisir.
Dari pihak pemerintah, KLHK mengapresiasi tinggi langkah proaktif ini. Ir. Aditya Yuniarti, M.M., perwakilan dari Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Wilayah Pesisir dan Laut, menegaskan bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah sangat penting untuk mengatasi krisis lingkungan.
“Kalau satu pengemudi menanam satu pohon, dan jumlahnya ribuan, itu sangat luar biasa. Bayangkan dampaknya bagi penyimpanan karbon dan perbaikan kualitas udara,” ujar Aditya dalam sambutannya.
Ia juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pelestarian mangrove, yang kini menjadi perhatian global karena kemampuannya menyerap karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
“Mangrove di Indonesia adalah yang terbesar di dunia, dan kini menjadi jantung dari perhatian global. Dunia sedang membicarakan dan menghidupkan kembali mangrove. Ini potensi besar yang bisa kita kembangkan bersama,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Rasio Ridho Sani, memberikan pesan, Ia menilai bahwa keterlibatan perusahaan seperti Maxim sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam pemulihan ekosistem pesisir dan pengurangan dampak perubahan iklim.
“Kami mengapresiasi inisiatif Maxim dalam aksi penanaman bibit mangrove yang juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memulihkan ekosistem pesisir dan mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Rasio.
“Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan dan memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” lanjutnya.
Perayaan ini juga turut dimeriahkan oleh kehadiran Miss Universe Asia Indonesia 2025, Velisya Sonya, yang ikut terlibat langsung dalam penanaman mangrove. Kehadirannya diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk aktif dalam gerakan pelestarian lingkungan.
Melalui kegiatan ini, Maxim Indonesia tidak hanya menandai tonggak penting dalam perjalanan bisnisnya, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
(Anton)