SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo meresmikan empat dari enam seksi ruas Jalan Tol Sigli-Banda Aceh yang dipusatkan di Gerbang Tol Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Keempat seksi yang memiliki panjang total 35 kilometer tersebut mencakup Seksi 2 (Seulimeum-Jantho), Seksi 3 (Jantho-Indrapuri), Seksi 5 (Blang Bintang-Kuto Baro), dan Seksi 6 (Kuto Baro-Baitussalam). Proyek ini telah dibangun sejak tahun 2019 dengan total biaya sebesar Rp13,5 triliun.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan tol untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Aceh dan sekitarnya. Selain itu, beliau menyatakan bahwa Tol Sigli-Banda Aceh akan menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh sepanjang 2.098 km. “Kita berharap dengan adanya jalan tol Trans Sumatera, akan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan meningkatkan efisiensi waktu tempuh perjalanan, serta memberikan dampak ganda (multiplier effect) yang positif bagi masyarakat,” ujar Presiden Jokowi dalam pidatonya.
Rincian Ruas Jalan Tol yang Diresmikan
Keempat seksi tol Sigli-Banda Aceh yang diresmikan memiliki panjang total 35 km, terdiri dari:
– Seksi 2: Seulimeum – Jantho sepanjang 6 km,
– Seksi 3: Jantho – Indrapuri sepanjang 16 km,
– Seksi 5: Blang Bintang – Kuto Baro sepanjang 8 km,
– Seksi 6: Kuto Baro – Baitussalam sepanjang 5 km.
Menurut Presiden Jokowi, pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat menumbuhkan titik-titik perekonomian baru, memotivasi perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta secara keseluruhan mempercepat pembangunan ekonomi di Provinsi Aceh.
Dampak Ekonomi dan Pembangunan
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa dengan total panjang jalan tol yang diresmikan sebesar 71,8 km, jalan tol ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan pusat-pusat ekonomi produktif dan pariwisata di wilayah sekitar koridor tol. Pembangunan infrastruktur ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Adjib juga menyampaikan bahwa proyek Tol Stabat-Tanjung Pura, yang mulai beroperasi sejak September 2024, memiliki biaya investasi sebesar Rp5,2 triliun. Proyek ini, bersama dengan Jalan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaksak yang dikelola oleh Hamawas dengan investasi Rp6,07 triliun, diharapkan dapat mempercepat pengembangan kawasan ekonomi di Sumatera Utara.
Komitmen untuk Pembangunan Inklusif
Kolaborasi antara berbagai anak perusahaan Hutama Karya, seperti PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dan PT Hakaaston (HKA), dalam pembangunan jalan tol ini menunjukkan komitmen terhadap pembangunan nasional yang inklusif. Penggunaan material lokal dalam proyek-proyek ini juga mendukung perekonomian di wilayah sekitar dan memastikan manfaat pembangunan dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat.
Dengan tersambungnya beberapa ruas jalan tol strategis ini, Presiden Jokowi berharap bahwa konektivitas antarwilayah di Sumatera akan semakin kuat, biaya logistik akan semakin rendah, dan ekonomi daerah akan terus bertumbuh. Percepatan pembangunan infrastruktur tol akan terus menjadi prioritas pemerintah dalam rangka menciptakan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.
(Anton)