SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Direktur Utama BUMN PT Sang Hyang Seri Adhi Cahyono Nugroho mengatakan kolaborasi pengembangan varietas unggul di demonstrasi area (dem area) Sukamandi dapat menciptakan area pertanian efisien dan produktif untuk meningkatkan cadangan pangan nasional.
“Dem area ini momentum transfer kemampuan untuk mendapat pengetahuan teknologi budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan mendukung pemenuhan stok pangan nasional,” kata Adhi dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu (21/10/2023) terkait panen bersama yang dilakukan di Dem Area Sukamandi bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dem area tersebut memiliki luas total 47,25 hektar (ha) dan terbagi ke dalam 3 blok, yaitu Blok S 20 menerapkan varietas Mantap dan Inpari 48 seluas 16,15 ha dengan pengaplikasian teknologi BRIN, Blok S18 menerapkan varietas Mantap seluas 16,10 dengan teknologi dari PT Biota, dan Blok S17 menerapkan varietas MSP 65 seluas 15 ha dengan teknologi MSP 65.
Sementara itu, Direktur Utama Holding BUMN pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, panen dilakukan di lokasi lahan pertanian milik PT Sang Hyang Seri yang merupakan anak perusahaan ID FOOD.
“Hari ini ID FOOD bersama, NFA (Bapanas), dan BRIN telah melakukan panen bersama hasil budi daya benih unggul sejumlah varietas. Pengembangan yang dilakukan di lahan Holding BUMN Pangan ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap pengembangan sistem pertanian yang efisien, presisi, serta bernilai tambah,” ujarnya.
Menurut Frans, usai pelaksanaan panen, seluruh tim baik dari ID FOOD, Bapanas, dan BRIN akan melakukan evaluasi baik terkait produktivitas maupun efisiensi model bisnis.
Langkah ini sejalan dengan tujuan dari kolaborasi pengembangan yaitu untuk mewujudkan close loop pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas beras nasional untuk memenuhi pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Saat ini panen tengah berjalan di lahan Dem Area. Hasil hasil dari panen akan diserap oleh Perum Bulog untuk menambah stok CBP. Diharapkan, dari sejumlah model pengembangan yang dilakukan akan didapatkan cetak biru untuk diterapkan dalam skala yang lebih luas sehingga dapat mendukung pasokan CBP yang dikelola Bulog secara berkelanjutan,” kata dia.
Kepala Bapanas sekaligus Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan kolaborasi ini merupakan contoh dari model ekosistem beras yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Ini akan menginspirasi semangat kita untuk terus memperkuat pasokan CBP di Perum Bulog, sehingga ketergantungan terhadap impor beras dapat mulai teratasi,” kata dia.
Menurut Arief, panen ini merupakan kolaborasi bersama dengan banyak pihak. Ia mengatakan, terobosan seperti ini penting diimplementasikan secara masif, karena dapat menyokong adanya stabilitas ketersediaan stok dan harga beras, terlebih dalam antisipasi dampak fenomena El Nino.
Sinergitas ini perlu dikuatkan lagi dengan mengoptimalkan peran Kementerian Pertanian (Kementan) yang memang fokus pada peningkatan produksi pangan nasional. (ANT/Akhirudin)