SUARAINDONEWS.COM, Jayapura-Dalam pelaksanaan Sosialisasi 4 Pilar pertama di Tahun 2019 ini, Anggota MPR, Willem Wandik mengingatkan masyarakat Papua agar selalu menjaga kerukunan dan keutuhan antar sesama warga ataupun masyarakat.
Willem menegaskan meskipun berbeda bendera partai dan calon yang diusung tetapi beranekaragam corak pakaian yang datang pada kegiatan saat ini menunjukkan tetap dalam satu wadah NKRI.
“Ada yang pakai baju warna putih, merah, kotak-kotak, hijau. Ada yang pakai kaos, ada yang pakai kemeja dan ada juga ibu-ibu yang memakai ikat khas masyarakat asli Papua. Akan tetapi semua satu dalam bingkai NKRI,” ujar Willem Wandik, saat menggelar sosialisasi empat pilar di kabupaten Jayapura, Senin (21/1/2019).
Anggota Fraksi Partai Demokrat dari daerah pemilihan Papua ini mengatakan bahwa Tanah Papua yang memiliki ratusan macam suku, bahasa dan wilayah adat akan selalu mendapatkan ujian. Salah satu ujian keutuhan itu melalui Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif. Hal ini untuk menguji masyarakat Papua.
“Apakah akan tetap rukun dan utuh untuk keberagaman agama, adat istiadatnya serta budayanya sehingga Papua akan selalu menjadi bangsa yiang jaya di masa depan atau kah justru kebalikannya, ” ujarnya
Willem berpandangan bahwa Provinsi Papua merupakan wilayah yang memiliki cukup tinggi tingkat konfliknya sehingga kondisi ini harus diantisipasi bersama dengan melibatkan semua komponen masyarakat dan Pemerintah Daerah Papua dari tingkat provinsi sampai kampung. Selain itu juga dibutuhkan peran dari kepala suku, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perempuan, LSM, serta partai politik yang ada di wilayah Papua”, katanya.
Kondisi tersebut, menjadi tujuan MPR menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila (sebagai Dasar dan Ideologi Negara), UUD 1945 (Konstitusi Negara), dan Bhineka Tunggal Ika (Semboyan Negara). Sebagai pengikat dan sendi-sendi dasar kehidupan antar sesama masyarakat. Karenanya, sangat penting setiap elemen masyarakat Papua untuk mendukung secara terus-menerus agar tercipta sebuah masyarakat yang rukun, damai dan saling menghargai dalam kemajemukan, “ ujarnya.
Dalam sesi penutup Willem mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa “ bangsa yang besar itu akan selalu mendapatkan berbagai ujian baik yang berasal dari luar maupun dari dalam akan tetapi semua itu adalah bagian dari pada proses sebuah bangsa untuk keluar menjadi bangsa pemenang yang maju dan berdaulat dalam bingkai bumi pertiwi, NKRI.” katanya. (EK/Bams)