SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Strategi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui dua cara, yakni pembiayaan dan investasi. Untuk itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) berusaha menerapkan strategi tersebut.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan strategi tersebut akan terus dilakukan hinggga pertumbuhan UMKM bisa setara dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.
“Jadi pengembangan UMKM nanti ada dua, selain pembiayaan maka ada juga yang namanya investasi,” ujar Erick Thohir dalam pidato kunci di Universitas Muhammadiyah Malang, seperti dipantau secara daring dari Jakarta, pada Sabtu (15/1/2022).
Lebih lanjut Menteri BUMN mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang mendorong pertumbuhan UMKM dengan menargetkan pertumbuhan pinjaman ke para pelaku usaha ini sampai dengan 30 persen, yang kini baru 20 persen.
Angka tersebut dinilai masih terlalu kecil, mengingat pertumbuhan pinjaman kepada UMKM di Tanah Air masih jauh di bawah Malaysia dan Thailand yang telah mencapai 50 persen, padahal memiliki pasar yang jauh lebih besar.
“Artinya apa? Ada yang tertinggal di kita yang harus kita perbaiki. Pasarnya besar dan tumbuh, sekarang pemerintah mendorong pembiayaan kepada UMKM. Tidak hanya kepada UMKM konvensional melainkan juga kepada UMKM digital,” kata Erick.
Menurut Menteri BUMN, langkah penyaluran pinjaman UMKM sudah dilakukan BRI dengan meluncurkan program Sembrani Fund, yakni investasi kepada produk atau merek lokal.
Presiden RI Joko Widodo juga telah meluncurkan Merah Putih Fund, yang merupakan gabungan sejumlah BUMN, yakni Telkom, Telkomsel, Mandiri dan BRI untuk melakukan investasi kepada perusahaan rintisan atau startup.
“Syarat startup yang akan dibantu oleh Merah Putih Fund merupakan startup yang didirikan oleh orang Indonesia, beroperasi di Indonesia dan nantinya go public di Indonesia,” pungkas Erick. (Agung S).