SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani membuat pernyataan mengejutkan dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah yang disiarkan langsung melalui YouTube Bank Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Ani, sapaan akrabnya, menyamakan kewajiban pembayaran pajak dengan zakat dan wakaf, yang bagi sebagian orang mungkin terdengar kontroversial namun menyentuh inti dari keadilan sosial.
“Rezeki yang kamu dapatkan, ada hak orang lain di dalamnya,” ujar Sri Mulyani dengan tegas, menambahkan bahwa pajak adalah saluran bagi mereka yang mampu untuk berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Pernyataan tersebut disambut riuh oleh hadirin yang hadir di acara tersebut.
Ani tidak hanya berbicara tentang kewajiban pajak, tetapi juga menunjukkan betapa besar manfaatnya bagi rakyat Indonesia. Ia menegaskan bahwa pajak yang dibayarkan oleh masyarakat mampu langsung dirasakan oleh 10 juta keluarga miskin yang mendapatkan manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH), sembako untuk 18 juta keluarga, serta bantuan modal untuk UMKM yang kini semakin berkembang.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga memperkenalkan program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, yang kini telah memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga pemulung dan pekerja harian dengan pendapatan minim. “Mereka dapat pendidikan, asrama, dan kualitas yang terbaik, ini adalah hak mereka dari rezeki yang kita miliki,” ungkap Ani dengan penuh keyakinan.
Dan jika Anda pikir itu saja, Anda salah! Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp1.333 triliun untuk membantu masyarakat bawah tahun ini! Jumlah fantastis yang akan semakin besar pada 2026! “Anggaran untuk rakyat miskin akan lebih besar lagi, persiapkan diri untuk kejutan besar,” ujar Sri Mulyani dengan senyum penuh misteri, menjanjikan angka yang lebih bombastis dalam Nota Keuangan yang akan disampaikan Presiden Prabowo pada 15 Agustus mendatang.
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa fokus pemerintahan era Prabowo Subianto kini mengarah pada pembangunan sektor pendidikan, khususnya di bidang science, technology, engineering, and math (STEM). “Tanpa pendidikan berkualitas, bagaimana kita bisa menghadapi tantangan besar di masa depan?” tegasnya.
Dengan semua program ini, Indonesia tidak hanya menatap masa depan yang lebih cerah, tapi kini sudah berada di jalur yang tepat menuju Indonesia Emas!
(Anton)